KOMPAS.com - Organisasi buruh internasional (ILO) berkerja sama dengan Cause Virtual Run akan mengelar kegiatan virtual run dengan tajuk Decent Work Virtual Run.
Even yang digelar mulai 30 Juni hingga 14 Juli ini digelar untuk memperingati hari jadi ke-100 ILO.
Penyelenggaraan pertama di Jakarta yang dipusatkan di Plaza Asia pada Minggu (30/6/2019).
Lomba kemudian dilanjutkan di Bandung pada 7 Juli dan Bali 14 Juli mendatang.
Total ada sebanyak 1500 pelari dari berbagai komunitas lari seperti RIOT, Indorunners dan Fake Runners, TahuRunners, Ikatan Marshall Indonesia, Runvolution, Banana Runners, Long Distance Runners, Maybank Indonesia Running Club dan Runhood, yang tampil pada ajang ini.
Sesuai dengan temanya ILO Decent Work Virtual Run bukan sekadar lari biasa.
Kegiatan lari ini menggunakan aplikasi berbasis GPS sehingga bisa dilakukan di mana saja.
Even ini juga sebagai kampanye untuk mendukung kelayakan untuk pekerja.
Baca juga: Ibnu Jamil Beri Tips Sebelum Lakukan Olahraga Lari
"Pekerjaan merupakan hal penting bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan-kegiatan ILO berdampak kepada kehidupan semua orang seperti jam kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, upah, kondisi kerja dan sebagainya. Karenanya, melalui ILO Decent Work Virtual Run ini kami ingin mengingatkan masyarakat luas mengenai pentingnya pekerjaan yang layak terutama untuk di masa depan,” ujar Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia.
“Kami merasa gembira dengan antusiasme masyarakat untuk mengikuti acara ini. Para pelari yang mengikuti acara ini juga seorang pekerja, pengusaha, wirausaha atau calon pekerja. Untuk itu kami menyerukan semangat yang sama: Pekerjaan yang Layak untuk Semua,” tambah Michiko.
Lusiani Julia sebagai Program Officer ILO Indonesia menambahkan sejak didirikan pada 1919, ILO berkomitmen berjuang mewujudkan pekerjaan yang lebih layak untuk semua pekerja dan juga kelangsungan usaha.
Lusiani menjelasjan pihaknya memilih lomba lari untuk menyemarakkan peringatan hari jadi ILO ke-100 karena olahraga ini sangat diminati masyarakat luas.
"Kita melihat event lari sedang diminati masyarakat. Ini cara yang cukup efektif untuk menyebarkan pesan pekerjaan yang lebih layak untuk masyarakat. Decent work itu menciptakan tempat kerja yang bebas, bermartabat dan memberikan kesejahteraan," tandas Lusiani.
Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri Cause Virtual Run, Enrico Hugo, menjelaskan virtual run adalah lomba lari berbasis online.
Berbeda dari lomba lari konvensional, pada lomba virtual run para peserta tidak harus berkumpul di satu tempat.