Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Louis van Gaal Benarkan Kecurigaan Fans Manchester United

Kompas.com - 04/06/2019, 13:04 WIB
Firzie A. Idris,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan pelatih Manchester United, Louis van Gaal, memang selalu terbuka dalam menyuarakan pendapatnya. Terkini, pelatih asal Belanda itu berbicara blak-blakan kepada Guardian mengenai masanya di kubu Old Trafford.

Aloyisus Paulus Maria van Gaal menukangi Manchester United antara 2014 dan 2016.

Ia datang ke Manchester United menyusul karier gemilang sebagai pelatih. Antara lain ia pernah menjuarai Liga Champions bersama Ajax dan memenangi gelar liga bersama Barcelona, Bayern Muenchen, Ajax, dan AZ Alkmaar.

Namun, masanya di Manchester United akan lebih sinonim dengan kegagalan walau menjuarai Piala FA 2015-2016, trofi pertama di era setelah Sir Alex Ferguson.

Louis van Gaal pun dipecat hanya dua hari setelah kemenangan atas Crystal Palace di Wmbley tersebut dengan klub sudah mendekati Jose Mourinho terlebih dulu.

Baca Juga: Harga Pogba Terlalu Mahal, Real Madrid Tawarkan Solusi Jitu

Gaya bermain sepak bolanya, pembelian pemainnya, perlakuannya terhadap beberapa pemain juga dikritik oleh media-media Inggris.

Akan tetapi, ia merupakan sosok yang secara umum memberikan karakter kepada penampilan Man United, terutama setelah para fans harus melalui masa kepemimpinan David Moyes.

Beberapa hal yang Louis van Gaal ungkap pada wawancara kepada Guardian adalah mengenai aspek non teknis dan teknis klub.

Van Gaal mengutarakan bahwa organisasi Manchester United tak ideal.

"Saya pikir keseimbangan antara departemen sepak bola dan departemen komersial Manchester United tidak benar ddan bahkan menjurus ke aspek komersial," tuturnya kepada Guardian.

Ia mencontohkan bagaimana Setan Merah harus melakoni tur pramusim ke Amerika Serikat  yang menurutnya tidak optimal bagi persiapan tim.

Baca Juga: VIDEO - Momen Mohamed Salah dan Moussa Sissoko Buka Puasa di Laga Final Liga Champions

"Semua senang kecuali saya, karena di Amerika kami memenangi semua pertandingan," tutur Van Gaal mengenang.

Man United memang memenangi enam laga persiapan di Amerika Serikat seusai Piala Dunia 2014, termasuk mengalahkan Madrid, Liverpool, dan Inter Milan, dan Valencia.

"Namun, laga pertama di liga kami langsung kalah melawan Swansea. Hal ini karena para pemain kami keletihan. Tidak bagus apabila Anda harus memulai seperti itu," lanjutnya.

Kedua adalah rasa frustrasi yang harus ia alami karena tak bisa mendatangkan pemain-pemain yang diperlukan untuk memulai proses pembangunan kembali klub.

Padahal, Van Gaal menghabiskan 100 juta pounds untuk mendatangkan Daley Blind, Angel Di Maria, Marcos Rojo, Luke Shaw, dan Ander Herrera pada musim pertama sang pelatih.

Baca Juga: McGregor Buka Suara Atas Kalahnya Anthony Joshua dari Andy Ruiz

Van Gaal mengakui bahwa ia tak selalu mendapatkan pemain yang dinginkan.

"Ada Ed Woodward dan tangan kanannya adalah (direktur perkembangan korporat) Matt Judge. Saya hanya bertemu sekali-sekali dengan Judge, tak sering. Kemudian ada kepala pencari bakat. Itu struktur mereka dan Anda menjadi selalu tergantung kepada Woodward dan Judge," lanjut sang pelatih.

"Saya pikir Manchester Untied selalu bisa membeli pemain karena mereka punya banyak power. Namun, beberapa pemain tak terjangkau. Saya tak mengerti tetapi kendalanya seperti itu."

Sehubungan dengan performa klub, ia juga berbicara tentang struktur tim dan dampaknya kepada skuad bermain.

"Perihal pencarian pemain, Manchester United tak punya organisasi untuk mendatangkan para pemain terbaik. Kemudian dengan pendidikan pemain, Manchester United bukanlah yang terbaik," ujarnya.

Baca Juga: Marc Marquez Mengaku Gunakan Andrea Dovizioso untuk Pecahkan Rekor Mugello

"Sebagai manajer Manchester United saya melihat kualitas pemain Man City, Tottenham, Chelsea, dan Arsenal lebih baik. Alhasil, kami mencari solusi taktis yang cocok untuk level pemain kami," ungkapnya lagi.

Terakhir, ia juga berbicara mengenai proses rekrutmennya. Lebih spesifik mengenai tawaran yang datang dari klub lain sebelum menerima posisi di Manchester United dan juga fakta kalau klub tak pernah berbicara dengannya mengenai filosofi sepak bola sang pelatih.

Van Gaal mengatakan bahwa selain Manchester United, Tottenham juga tertarik merekrutnya. Bahkan, chairman Spurs, Daniel Levy, sampai melakukan pendekatan langsung ke rumahnya di Belanda.

Baca Juga: Hanya dalam Semusim, Manchester United Pimpinan Solskjaer Bisa Ganas

"Saya berkata ke istri saya kalau Tottenham punya skuad lebih baik dari Manchester United. Namun, saya memilih United karena tantangannya dan karena saya harus melatih klub nomor satu di negara tersebut," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kalau klub tak pernah berbicara spesifik mengenai gaya permainan yang ingin diterapkan sang pelatih di kubu Old Trafford.

"Kami tak pernah berbicara mengenai sistem yang ingin dimainkan atau tentang sebuah filosofi. Hal ini mengejutkan, berbeda dari klub-klub lainnya. Saya selalu berbicara soal itu," ujar Van Gaal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Liga Indonesia
Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Liga Inggris
Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Liga Indonesia
Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com