Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Tottenham, Terakhir Kali Pertahanan Liverpool Diacak-acak

Kompas.com - 29/03/2019, 17:40 WIB
Firzie A. Idris,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liverpool akan menjamu Tottenham Hotspur pada lanjutan laga Liga Inggris, Minggu (31/3/2019).

The Reds punya kenangan buruk kala menghadapi Tottenham. Pasukan Mauricio Pochettino itu adalah tim terakhir yang bisa menggembosi pertahanan The Reds di Premier League. 

Liverpool tumbang 1-4 di Stadion Wembley pada Oktober 2017 dengan keempat gol Spurs datang pada satu jam pertama laga.

Pertandingan Liga Inggris tersebut menjadi ketiga kalinya sepanjang sejarah di mana Liverpool kebobolan empat gol dalam 60 menit pertama laga.

Pertahanan Liverpool diacak-acak. Spurs melepas hingga 14 tembakan dan mencetak empat gol dari hanya enam tembakan tepat sasaran.

Liverpool Echo, media lokal Liverpool, menggambarkan kekalahan ini sebagai salah satu hasil paling memalukan di bawah pelatih Juergen Klopp.

Baca Juga: Van Dijk Disebut Mirip Bek Liverpool Kampiun Liga Champions 2005

"Tak ada alasan untuk penampilan lemah dan tanpa gairah dari para pemain Liverpool di Wembley," tulis Liverpool Echo sebagai bagian dari laporan laga mereka.

"Spurs tim bagus... tetapi mereka tak perlu bermain istimewa untuk mengalahkan Liverpool secara komprehensif. Para pemain Tottenham hanya perlu memanfaatkan kesalahan-kesalahan personel Liverpool," lanjut mereka.

Kekalahan itu membuat Liverpool kebobolan 16 gol dari sembilan laga pertama musim 2017-2018, catatan terburuk mereka di divisi teratas Liga Inggris sejak 1964-1965.

Empat gol yang mereka biarkan masuk di Wembley membuat Liverpool kebobolan 15 gol dari sembilan laga tandang, terbanyak di liga ketika itu.

Baca Juga: Zidane Jatuh Cinta dengan Pemain Liverpool yang Mirip Dirinya

Lini belakang Liverpool menjadi sorotan. Apalagi, Dejan Lovren menjadi tumbal ketika ditarik keluar setelah hanya setengah jam bertanding.

Kesalahan juga dilakukan oleh kiper Simon Mignolet dan bek Joel Matip.

Kekalahan itu membuat media menyinggung ketidakmampuan Liverpool mendatangkan Virgil van Dijk pada musim panas 2017 tanpa mengejar bek lain.

Perlunya penyegaran di barisan belakang Liverpool terlihat.

Sampai laga tersebut, Klopp sudah menukangi Liverpool selama dua tahun. Namun, satu-satunya bek yang datang pada era sang pelatih adalah Matip yang datang secara bebas transfer.

Hasil tersebut menjadi salah satu alasan Liverpool rela mengeluarkan 75 juta pounds untuk Van Dijk pada bursa musim panas kemarin.

Walau kedatangan Virgil van Dijk dilihat sebagai momen kebangkitan lini belakang klub, perkembangan sebenarnya terlihat setelah laga kontra Spurs.

Pada 47 laga antara Agustus 2016 hingga partai melawan Tottenham pada Oktober 2017, Liverpool melakukan 12 kesalahan yang berujung gol.

Baca Juga: Melempem, Liverpool Siap Melego Naby Keita pada Musim Panas 2019

Sejak kekalahan kontra Spurs tersebut hingga akhir Maret 2019 kini, suatu rentetan 60 laga, Liverpool memangkas jumlah kesalahan itu menjadi hanya enam.

Tiga dari enam kesalahan berujung gol tersebut datang dari kiper Alisson, yang memang suka memainkan bola dengan kakinya.

Namun, dua dari tiga kesalahan Alisson tersebut (pada laga kandang kontra Manchester United dan tandang ke Fulham) tak membuat Liverpool kehilangan poin.

Secara keseluruhan, pertahanan Liverpool lebih solid ketimbang musim lalu.

Musim ini, Liverpool hanya membiarkan lawan-lawan melepas 79 tembakan ke gawang mereka di kotak penalti atau 2,54 per laga. Angka itu lebih rendah dari rataan 2,73 per laga musim lalu.

Kehadiran Virgil van Dijk juga mengangkat performa beberapa pemain muda seperti Joe Gomez dan Trent Alexander-Arnold.

Andy Robertson juga terus membuktikan diri dia bisa menjadi salah satu bek kiri terbaik Liverpool di era Premier League.

Kini, Liverpool akan kembali menghadapi Tottenham. Kemenangan pada Minggu nanti akan membuat Liverpool unggul 18 poin dari Spurs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com