KOMPAS.com - Pelatih timnas Wales, Ryan Giggs, menilai pernyataan Zlatan Ibrahimovic soal generasi emas Manchester United tahun 1992 tidak masuk akal.
Sebelumnya, Zlatan menilai beberapa anggota genarasi emas Man United 1992 terlalu banyak berbicara di televisi.
Zlatan secara tidak langsung menyindir Gary dan Phil Neville serta Paul Scholes yang saat ini kerap muncul di televisi menjadi seorang pundit.
Menurut Zlatan, seharusnya para legenda itu langsung bekerja untuk Man United bukan mengkritik di hadapan publik jika tahu ada masalah.
Menanggapi kritikan ini, Giggs mempunyai pandangan berbeda. Giggs yang juga termasuk generasi emas Man United 1992 menilai kritik dari para legenda sangat wajar.
Baca juga: Conor McGregor Ingin Undang Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba Latihan
Pasalnya, kritik itu dilontarkan untuk membuat Man United lebih baik seperti para suporter lainnya. Giggs kemudian menganggap Ibrahimovic yang tidak pantas mengkritik Man United karena hanya pernah bermain satu musim.
"Saya tahu, saat ini hanya Nicky Butt yang bekerja di Man United. Tapi ketika Anda sudah bertahun-tahun membela Man United, Anda pantas punya opini terhadap mantan klub," kata Giggs dikutip dari situs web Evening Standard, Rabu (20/03/2019).
"Saya tahu, kritik dari kami tidak sepenuhnya positif. Kami saat ini adalah suporter. Inilah sepak bola, terkadang setiap orang punya pandangan yang berbeda," ujar Giggs.
"Tapi, mungkin Ibrahimovic lebih tahu seluk beluk Man United dari pada kami," tutur pria asal Wales ini menambahkan.
Baca juga: Di Mata Ibrahimovic, Paul Pogba adalah Bocah dengan 2 Sisi Budiman
Untuk diketahui, generasi emas Man United 1992 adalah sebutan untuk enam pemain asli didikan akademi yang sukses di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.
Enam pemain tersebut adalah Ryan Giggs, Neville bersaudara, Nicky Butt, Paul Scholes, dan David Beckham.
Sebutan Class of 92 mulai melekat kepada enam pemain ini karena keberhasilan menjuarai Piala FA Junior pada tahun 1992 dan menjadi tulang punggung tim senior hingga 2000-an awal.
Setelah pensiun, keenam mantan pemain ini menjalani karier yang berbeda yang tidak jauh dari sepak bola. Pelatih, pundit, direktur hingga pemilik klub adalah pekerjaan yang saat ini dilakukan keenam legenda tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.