JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Indonesian Basketball League (IBL) dua musim terakhir, klub yang perkasa pada seri reguler selalu gagal menjadi juara.
Tengok saja Satria Muda Pertamina Jakarta yang mendominasi musim reguler IBL 2016-2017, justru malah ditaklukkan Pelita Jaya Basketball saat laga final.
Kemudian, pada IBL tahun lalu, ketika giliran Pelita Jaya Basketball yang berjaya pada seri reguler, Satria Muda-lah yang akhirnya menjadi juara.
Baca juga: Harga dan Kategori Tiket 2 Laga Final IBL Pertamax 2018-2019
Kini, pada IBL Pertamax 2018-2019, Stapac Jakarta menjadi klub yang tampil impresif pada musim reguler. Namun, mereka tak percaya dengan mitos final IBL.
Tim asuhan Giedrius Zibenas justru berambisi menyudahi "mitos" tersebut dengan mengalahkan Arki Dikania Wisnu dkk.
"Kami mau patahkan mitos itu agar bisa jadi juara musim ini," ujar kapten Stapac, Oki Wira Sanjaya, saat konferensi pers jelang laga final, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).
"Kami hanya ingin menjadi juara. Tahun ini kami tidak mau kehilangan gelar karena sudah mengorbankan banyak hal," ucap Oki menegaskan.
Pencapaian Stapac pada musim reguler memang terbilang fantastis. Mereka berhasil menjadi juara grup Divisi Putih dan langsung lolos ke semifinal berkat 17 kemenangan dari 18 laga.
Sementara itu, Satria Muda Pertamina Jakarta hanya mencatatkan sembilan kemenangan dan menempati posisi ke-3 Divisi Merah.
Stapac tak mau terbawa euforia kejayaan seri reguler. Mereka menilai Satria Muda tetap harus diwaspadai karena merupakan juara bertahan.
"Meskipun di atas kertas kami diunggulkan, kami tetap menganggap diri kami sebagai underdog. Pelatih kami justru tidak suka jika kami dalam keadaan diunggulkan," kata pemain senior Stapac, Rizki Efendi.
Baca juga: Ducati Yakin Kemenangan Dovizioso di MotoGP Qatar Sah
Selama 20 tahun terakhir, Stapac (dulunya bernama Aspac) dan Satria Muda sudah saling berhadapan dalam laga final kompetisi bola basket tertinggi Indonesia sebanyak 10 kali.
Menariknya, dari 10 pertemuan tersebut, Stapac dan Satria Muda sama-sama memetik lima kemenangan.
Stapac mampu mengalahkan Satria Muda pada laga final tahun 2001, 2002, 2003, 2005, dan 2014.
Sementara itu, Satria Muda mencatatkan kemenangan atas Stapac pada tahun 2004, 2006, 2007, 2009, dan 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.