KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi optimis klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS) mampu kembali berjaya di Liga 1.
Untuk itu, Hendrar berharap silaturahmi antara seluruh elemen pendukung PSIS harus terus dijaga, sehingga menjadi modal moral PSIS untuk bisa berjaya di Liga 1.
"Kemajuan sepak bola tergantung 3 hal yaitu pemain dan pelatih, pengurus dan suporternya. Kalau ketiganya kompak, Insya Allah hasilnya bisa seperti timnas U-22 kemarin yang menjadi juara," tegas pria yang akrab disapa Hendi itu dalam keterangan tertulisnya.
Untuk itu, imbuhnya, eksistensi Panser Biru (pendukung PSIS) harus terus dijaga dan ditingkatkan, serta tidak terjebak dalam bentuk-bentuk anarkisme.
Harapan tersebut disampaikannya saat bersilaturahmi dengan Korwil Panser Kalibaru Pinggir Kali (KPK) di Kampung Kali Baru Timur, Kelurahan Bandarharjo, Minggu (03/03/2019).
Kompetisi bersih
Dalam kesempatan itu, Hendi juga mengatakan bahwa kompetisi sepak bola Indonesia saat ini terus berbenah.
Kata dia, adanya Satgas Anti Mafia Bola membuat kompetisi bersih dari berbagai kecurangan dan upaya pengaturan skor.
“Satgas Anti Mafia Bola telah bekerja begitu luar biasa membersihkan dunia persepakbolaan kita dari pihak-pihak tidak jelas, yang sering membuat kita kecewa. Keberadaan Satgas Anti Mafia Bola juga menjadi shock therapy bagi kepengurusan PSSI dan PSIS," ungkapnya.
Saat ini yang terpenting, lanjutnya, adalah mengejar prestasi sepak bola. Oleh karena itu, semuanya harus mengubah stigma negatif, tidak ada lagi upaya mengatur skor dan lainnya.
Sebagai wujud dukungan nyata bagi PSIS, kata Hendi, pihaknya pun dalam waktu dekat akan segera mengoptimalkan Lapangan Citarum.
Menurut Hendi, fasilitas rumput sintetis sesuai standar lapangan sepak bola internasional pun akan hadir di lapangan itu.
Dengan standar tersebut, Lapangan Citarum dapat digunakan untuk berlatih dan menguji skill para pemain PSIS.
Langkah Hendi tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden dalam Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional nomor 3 tahun 2019.
Adapun Presiden Jokowi melalui instruksi tersebut meminta sejumlah kementerian, lembaga dan gubernur hingga wali kota untuk memberikan dukungan penuh dalam percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.
Dukungan penuh itu terwujud melalui sejumlah upaya, seperti pengembangan bakat, peningkatan kompetensi wasit dan pelatih, pembenahan sistem kompetisi, penyediaan sarana prasarana bagi olahraga sepak bola dan lainnya.