"Sebelum ke Amerika, saya sudah tidak bermain bulu tangkis selama hampir dua tahun. Saya tetap berhubungan dengan bulu tangkis, tetapi sebagai pelatih. Waktu pertama datang ke Las Vegas, saya dites. Saya kaget karena saya bisa mengalahkan semua pemain yang ada di klub itu. Di Amerika memang tidak banyak pemain bagus," ucap Zhang.
"Saya senang tinggal di Las Vegas karena di sana biaya hidup murah. Awalnya, bahasa memang menjadi kendala utama. Ketika di Singapura, saya tidak banyak memakai bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Saya mengerti apa yang dikatakan orang, tetapi sulit untuk berkata-kata," kata Zhang menambahkan.
Baca juga: Tour de France 2021 Punya Titik Keberangkatan Baru
Dari sekian banyak tempat atau negara yang pernah dikunjungi, Zhang menyebut Jepang sebagai favoritnya. Singapura jadi pilihan berikutnya. Satu hal yang pasti, dia mengaku tidak punya keinginan untuk menetap di negara kelahirannya, China.
Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 merupakan target besar Zhang. Untuk mewujudkan target tersebut, dia sudah menyusun beberapa strategi tahun ini.
Dia menargetkan satu gelar di turnamen World Tour Super 300, lalu minimal menembus semifinal turnamen World Tour Super 750 dan 1000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.