KOMPAS.com - Wakil Satgas Antimafia Bola Brigjen Krishna Murti dan mantan CEO Persija Jakarta, Gede Widiade, membuat video yang berisi pernyataan mereka bersama.
Video dibuat menanggapi tudingan segelintir oknum pendukung Persija Jakarta, The Jak Mania, yang menuding adanya tekanan Krishna di balik mundurnya Gede.
Dalam video tersebut, tampak pula mantan COO Persija, Rafil Perdana.
Krishna menyatakan, pihak-pihak yang menuding dirinya meneror Gede salah besar.
Baca juga: Video, Penuturan Narasumber Mata Najwa Terkait Pengaturan Skor Liga 1
"Mereka tidak pernah merasa diteror, kami tukar-tukaran informasi soal mafia bola," ujar Krishna lewat video yang diunggahnya pada Rabu (20/2/2019).
Sementara itu, Gede menyatakan bahwa Krishna memang harus menjalankan tugasnya sebagai polisi.
Ia pun mengingatkan pendukung Persija, The Jak Mania, agar jangan sampai mencoreng hubungan baik dengan kepolisian.
"Apa yang sudah saya rintis selama dua tahun jangan dikorbankan hanya karena kepentingan kecil. Kalau ada apa-apa mengenai beliau langsung ke saya, atau saya ke Anda," ucap Gede.
Dalam penyidikan kasus pengaturan skor, sudah ada beberapa anggota Exco PSSI yang sudah dijadikan tersangka. Yang paling terbaru adalah ditetapkannya Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus tersebut.
Baca juga: Periksa Joko Driyono, Polisi Klarifikasi Perintah Merusak Barang Bukti Pengaturan Skor
Ditetapkannya Joko disebut-sebut bisa membuka penyidikan kasus pengaturan skor di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Liga 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.