Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Lapangan Desa Berstandar FIFA Itu Kini...Tak Seindah di Medsos

Kompas.com - 16/01/2019, 06:40 WIB
Alsadad Rudi,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebuah lapangan sepak bola di salah satu desa di Tasikmalaya sempat viral di media sosial sekitar Oktober 2018. Pasalnya, lapangan tersebut menggunakan rumput dengan standar FIFA.

Saat viral di media sosial, lapangan yang diberi nama Sakti Lodaya itu memang tampak seperti lapangan stadion-stadion berstandar internasional.

Bila dilihat dari udara, permukaan lapangan bahkan memunculkan gradasi warna khas papan catur yang kerap terlihat di lapangan stadion-stadion Eropa. Pemandangan tersebut bahkan jarang ditemukan di stadion-stadion klub Liga 1.

Viralnya lapangan yang diketahui berlokasi di Desa Cisayong, sekitar 15 kilometer dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, itu pula yang menarik perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk datang.

Baca juga: Sindir Rumput SUGBK, Kiper Filipina Disindir Balik Kondisi Stadion di Negaranya

Namun, indahnya Lapangan Sakti Lodaya seperti yang tampak di medsos tak terlihat pada Selasa (15/1/2019).

Alih-alih memunculkan gradasi warna, permukaan lapangan Sakti Lodaya bahkan terlihat sudah banyak yang menguning, bahkan ada yang gundul di beberapa titik.

Tak cuma itu, puntung rokok dan sampah-sampah kecil juga cukup banyak ditemukan di atas permukaan lapangan.

Lapangan Sakti Lodaya dulunya merupakan lapangan desa biasa. Namun, perangkat desa setempat melapisinya dengan rumput zoysia matrella (ZM).

Kepala Desa Cisayong Yudi Cahyudin, mengatakan, biaya pemasangan rumput mencapai sekitar Rp 1,4 miliar dan memakan waktu sekitar delapan bulan. Sumber dana berasal dari dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat.

Baca juga: Piala AFF 2018, Timor Leste Keluhkan Rumput SUGBK

Kondisi rumput lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019). Terlihat rumput lapangan sudah menguning dan ada puntung rokok. Padahal pada sekitar Oktober 2018, lapangan ini sempat viral di media sosial karena rumput yang dipakai berstandar FIFA.Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi rumput lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019). Terlihat rumput lapangan sudah menguning dan ada puntung rokok. Padahal pada sekitar Oktober 2018, lapangan ini sempat viral di media sosial karena rumput yang dipakai berstandar FIFA.

"Cisayong hanya ingin punya ikon karena desa ini tidak punya potensi wisata, tidak punya potensi ekonomi yang cukup dahsyat. Akhirnya, kami berpikir bagaimana tercipta lapangan sepak bola (bagus)," kata Yudi saat ditemui di sela-sela kunjungan Imam.

Menurut Yudi, keberadaan lapangan berstandar FIFA memberikan efek positif bagi Desa Cisayong. Adanya lapangan itu membuat Cisayong banyak dikunjungi perangkat desa-desa lain yang studi banding untuk meniru hal serupa.

Belum lagi pemasukan dari penyewaan lapangan yang masuk ke kas desa. Yudi menyatakan pihaknya memberlakukan tarif Rp 1 juta untuk sekali pemakaian satu pertandingan bagi penyewa dari desa lain. Sedangkan bagi warga Desa Cisayong digratiskan.

Walau demikian, Yudi mengakui ada salah satu kendala yang dihadapi dengan adanya lapangan berstandar FIFA ini, yakni menutupnya untuk umum.

Baca juga: Sempat Bilang Rumput SUGBK Aneh, Pelatih Islandia Kini Beri Nilai 10

Kondisi rumput lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019). Terlihat rumput lapangan sudah menguning. Padahal pada sekitar Oktober 2018, lapangan ini sempat viral di media sosial karena rumput yang dipakai berstandar FIFA.Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi rumput lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019). Terlihat rumput lapangan sudah menguning. Padahal pada sekitar Oktober 2018, lapangan ini sempat viral di media sosial karena rumput yang dipakai berstandar FIFA.

Karena tadinya merupakan lapangan desa biasa, masih banyak warga yang keberatan apabila Lapangan Sakti Lodaya ditutup dan hanya boleh digunakan untuk kegiatan sepak bola.

Padahal, terlalu banyaknya orang yang menginjak-injak rumput tentu akan berdampak terhadap menurunnya kualitas rumput. Belum lagi, rumput membutuhkan perawatan khusus yang harus dilakukan rutin.

"Merubah pola pikir masyarakat tidak gampang," ujar Yudi.

Yudi masih optimis dengan masa depan Lapangan Sakti Lodaya.

Dengan sosialisasi yang baik, ia yakin lambat laun warga akan mengerti dengan keputusannya untuk menutup lapangan untuk umum. Apalagi, di desa tetangga juga masih ada lapangan biasa yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan di luar sepak bola.

Baca juga: Man City Raih Tiga Poin karena Rumput Stadion Wembley

Kondisi rumput lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019). Terlihat rumput lapangan sudah menguning. Padahal pada sekitar Oktober 2018, lapangan ini sempat viral di media sosial karena rumput yang dipakai berstandar FIFA.Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi rumput lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019). Terlihat rumput lapangan sudah menguning. Padahal pada sekitar Oktober 2018, lapangan ini sempat viral di media sosial karena rumput yang dipakai berstandar FIFA.

Pada Februari hingga Maret mendatang, Yudi menyatakan Lapangan Sakti Lodaya bahkan akan ditutup untuk semua aktivitas, termasuk sepak bola karena akan dilakukan perbaikan.

"Masyarakat memang marah tapi ke depan akan seperti itu (ditutup) agar bagus. Jadi (lapangannya) dikunci," ujar Yudi.

"Saya di satu sisi bersyukur. Karena kalau rumput menguning atau rusak di satu sisi kita harus berpikira ilmu memperbaikinya agar kembali hijau. Yang namanya tanaman hidup kan tidak pasti bagus terus," pungkasnya.

Baca juga: Atasi Kualitas Rumput Stadion Patriot, PSSI Datangkan Ahli


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Indonesia Open 2024: Dejan/Gloria ke 16 Besar dengan Skor Kembar

Hasil Indonesia Open 2024: Dejan/Gloria ke 16 Besar dengan Skor Kembar

Badminton
Marc Klok, Kolektor Trofi Bergengsi di Sepak Bola Indonesia

Marc Klok, Kolektor Trofi Bergengsi di Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Ukraina di Toulon Cup 2024 Hari Ini

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Ukraina di Toulon Cup 2024 Hari Ini

Timnas Indonesia
Gareth Southgate Putar Otak Tetapkan 26 Pemain untuk Euro 2024

Gareth Southgate Putar Otak Tetapkan 26 Pemain untuk Euro 2024

Internasional
Kata Huistra Usai Borneo FC Gagal Juara Championship Series Liga 1

Kata Huistra Usai Borneo FC Gagal Juara Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Daftar 21 Atlet Indonesia yang Lolos Olimpiade Paris 2024, Terbaru Nurul Akmal

Daftar 21 Atlet Indonesia yang Lolos Olimpiade Paris 2024, Terbaru Nurul Akmal

Sports
Kata Ronaldo Usai Pecah Rekor Gol Terbanyak di Liga Arab Saudi

Kata Ronaldo Usai Pecah Rekor Gol Terbanyak di Liga Arab Saudi

Liga Inggris
Jadwal Indonesia Open 2024, Dua Laga Sesama Wakil Merah Putih

Jadwal Indonesia Open 2024, Dua Laga Sesama Wakil Merah Putih

Badminton
Pemain dengan Gelar Juara Terbanyak di Persib: Igbonefo, Jupe, lalu...

Pemain dengan Gelar Juara Terbanyak di Persib: Igbonefo, Jupe, lalu...

Liga Indonesia
Inggris Bekuk Bosnia-Herzegovina, Southgate Puji Alexander-Arnold dan Palmer

Inggris Bekuk Bosnia-Herzegovina, Southgate Puji Alexander-Arnold dan Palmer

Internasional
Kylian Mbappe Resmi ke Real Madrid, Mimpi Jadi Kenyataan

Kylian Mbappe Resmi ke Real Madrid, Mimpi Jadi Kenyataan

Liga Spanyol
Hasil Inggris Vs Bosnia-Herzegovina, The Three Lions Menang 3-0

Hasil Inggris Vs Bosnia-Herzegovina, The Three Lions Menang 3-0

Internasional
Jorge Martin Gabung Aprilia, Marquez Mendekat ke Ducati untuk MotoGP 2025

Jorge Martin Gabung Aprilia, Marquez Mendekat ke Ducati untuk MotoGP 2025

Motogp
Chelsea Resmi Umumkan Enzo Maresca sebagai Pelatih

Chelsea Resmi Umumkan Enzo Maresca sebagai Pelatih

Liga Inggris
Proses Naturalisasi Calvin Verdonk-Jens Raven Disetujui DPR RI

Proses Naturalisasi Calvin Verdonk-Jens Raven Disetujui DPR RI

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com