Dia pun diminta manajemen Persija mendirikan kelompok suporter hingga akhirnya terbentuklah The Jak Mania pada 19 Desember 1997.
Selain hal itu, didirikannya The Jak Mania juga ada kaitannya terhadap penurunan prestasi Persija yang terpuruk pada periode 1980-an.
Apalagi, pada periode tersebut sedang marak kemunculan kelompok-kelompok suporter klub lain, sebut saja fans Persebaya, Bonek, atau suporter Arema, Aremania.
Dengan alasan minim dukungan dan prestasi Persija anjlok, dibentuklah wacana untuk mendirikan kelompok suporter yang kehadirannya diharapkan bisa membangkitkan gairah
sepak bola Jakarta khususnya Persija.
Persija pun akhirnya kembali menjadi tim yang disegani atas keberhasilan mereka menjadi kampiun Liga Indonesia musim 2001 atau pada tahun keempat terbentuknya The Jak
Mania.
Baca juga: Permintaan Teco kepada The Jak Mania agar Persija Bisa Juara
@regirhamanda33 ini kami ada beritanya dari koran "Pemandangan" Februari 1934 pic.twitter.com/xTl7pfOZfs
— Abidin-Side (@AbidinSide) 13 Maret 2014
Akan tetapi, benarkah Persija belum memiliki suporter sebelum terbentuknya The Jak Mania pada 1997?
Pegiat sejarah Persija, yang dikenal lewat akun Twitter dengan username Abidinside, membantah klaim tersebut.
Menurut akun yang dikelola beberapa pecinta Persija itu, klub asal Ibu Kota sudah punya pendukung, bahkan sejak masa awal kompetisi kali pertama digulirkan pada 1930-an.
"Sebagaimana diberitakan koran Pemandangan, pada musim kompetisi 1933-34, itu suporter VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra) - cikal bakal Persija, sudah melakukan
tur tandang ke Tasikmalaya," begitu cuitan Abidinside pada 21 Februari 2014.
Baca juga: Asep Berlian Merespons, Persib Bisa Kental dengan Pemain asal Jawa Barat pada 2019
Sementara itu, pegiat sejarah Persija lainnya, Gerry Anugrah Putra, lewat akun aliasnya di Twitter, Legendary1928, pernah bercuit bahwa Persija sudah punya suporter sebelum 1997.
"Ketika The Jak lahir, saya masih SD (sekolah dasar). Jadi saya menjadi pendukung Persija sesudah ada The Jak, dulu kalau enggak salah ada Persija Fans Club," begitu isi cuitan Gerry pada 30 Maret 2012.
Dari penelusuran penulis, pendapat Gerry memang benar ada. Hal itu terbukti dengan tercantumnya Persija Fans Club pada Tabloid Bola salah satu edisi 1994.
Persija Fans Club diresmikan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu itu, yakni Idroes pada Desember 1994. Namun, pada perjalannya kelompok ini gagal eksis dan pada
akhirnya bubar. (Muhammad Robbani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.