Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Para Pelatih Finalis Liga 2 Soal Dugaan Pengaturan Skor

Kompas.com - 03/12/2018, 18:20 WIB
Alsadad Rudi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pelatih Semen Padang dan PSS Sleman mengomentari seputar dugaan kasus pengaturan skor yang terjadi di kompetisi Liga 2 musim ini.

Pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli, mengaku sejak awal selalu menekankan anak asuhnya untuk tidak terpengaruh dengan hal-hal seperti itu. Rusli selalu menekankan agar para pemain hanya mengikuti instruksi dari pelatih.

Ia pun berharap agar kasus dugaan pengaturan skor tersebut bisa dibongkar demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Baca juga: Kalteng Putra Bantah Terlibat Pengaturan Skor untuk Promosi ke Liga 1

"Di dunia sepak bola saat ini telah berbicara banyak soal teknologi yang maju demi mengembangkan sepak bola. Sementara, kita masih bergelut dengan hal-hal yang sepele dan tak perlu kita ikuti," kata Rusli di Sentul, Bogor, Senin (3/12/2018).

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro enggan berkomentar banyak. Sebagai pelatih, Seto menyatakan dirinya lebih banyak mengurus ke soal-soal teknis.

"Pada dasarnya kami bekerja di teknis. Kalau di luar itu saya berkomitmen saya tidak akan pernah mengomentari kinerja wasit. Jadi, kalau wasit mengerjai kami dan kami kalah, saya menganggap berati saya melatihnya kurang bagus," ucap Seto.

Baca juga: Respons PSSI soal Anggapan Tak Serius Atasi Pengaturan Skor

Dugaan kasus pengaturan skor dalam persepakbolaan Indonesia, terutama di Liga 2, kembali mencuat setelah adanya pengakuan sejumlah pihak di acara Mata Najwa pekan lalu.

Beberapa pekan sebelumnya, salah satu laga Liga 2 disinyalir telah diatur. Indikasinya adalah adanya seorang pemain yang tampak dengan sengaja membuang kesempatan untuk mencetak gol melalui titik penalti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com