BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Sudah dipastikan, 4.000 tiket pertandingan final Piala Libertadores bakal "raib". Padahal, pertandingan yang mempertemukan klub Boca Juniors versus River Plate itu tergolong laga klasik.
Laman Xinhuanet menginformasikan bahwa partai final Piala Libertadores digelar November ini di ibu kota Argentina, Buenos Aires.
Tapi, lantaran kedua musuh bebuyutan ini punya catatan tawuran antarsuporter, Presiden Argentina Mauricio Macri sudah mengatakan bahwa tidak ada tiket bagi suporter tamu. Artinya, saat Boca Juniors menjamu River Plate, kursi stadion kandang hanya untuk suporter tuan rumah. Begitu pula sebaliknya.
River Plate punya stadion kandang Stadion Monumental Antonio Vespucio Liberti. Kapasitas stadion di Nunez, Buenos Aires itu mencapai 65.000 kursi.
Lantas, Boca Juniors bermarkas di Stadion Alberto J. Armando. Kapasitas stadion di La Boca, juga di Buenos Aires itu mencapai 50.000 kursi.
"Boca Juniors dan River Plate sepakat bermain tanpa disaksikan suporter tamu tandang," kata pernyataan Boca Juniors.
4.000 tiket
Rivalitas klub satu kota itu juga menjadi alasan bahwa kedua pihak memilih menghindari masalah-masalah, termasuk tawuran antarsuporter tadi.
Kebijakan itu berarti membuat tak ada penjualan 4.000 tiket untuk suporter tandang. Konsekuensinya, 4.000 kursi akan dikosongkan dan menjadi pemisah atau wilayah aman antara pendukung tuan rumah.
Partai pertama pada Sabtu (10/11/2018) mempertemukan tuan rumah Boca Juniors dengan River Plate.
Lantas, kebalikannya, pada partai kedua, Sabtu (24/11/2018), River Plate yang menjamu Boca Juniors.
Andai Boca Juniors menjadi pemenang, klub ini menorehkan tujuh kali juara Piala Libertadores.
Bagi River Plate, kemenangan di final saat ini sama saja dengan pengukuhan jawara untuk kali keempat.
Pemenang Piala Libertadores bakal berlaga di Piala Dunia Klub FIFA di Uni Emirat Arab pada Desember 2018.