BEKASI, KOMPAS.com - Ada sepenggal kenangan yang tak lekang dari benak komisaris utama PT Gobel International Jusman Syafii Djamal saat penyelenggaraan Asian Games 1962. Waktu itu, Jakarta, ibu kota Indonesia, menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia Tenggara yang keempat.
"Saya waktu itu masih di Aceh," tutur Jusman kepada Kompas.com di sela-sela perluasan pabrik baterai koin lithium Panasonic Gobel Energi Indonesia (PECGI) di Kawasan Industri Gobel, Kabupaten Bekasi, Jumat (20/7/2018).
(Baca: Panasonic Akan Bangun Pabrik Lithium ke-4 di Cibitung)
Jusman, kelahiran Langsa, Aceh pada 28 Juli 1954, mengaku mendengarkan informasi kegiatan Asian Games 1962 melalui radio transistor.
"Cuma tiga kali sehari saya dengarkan radio," tutur Menteri Perhubungan Indonesia sejak 2007 hingga 22 Oktober 2009 ini bernostalgia.
Meski pesawat televisi hitam-putih yang diproduksi perusahaan joint venture Matsushita Electric Industrial dan Transistor Radio Manufacturing (keduanya adalah cikal bakal perusahaan Panasonic Gobel) pada 1962 sudah diluncurkan untuk pelaksanaan Asian Games di Jakarta, keluarga besar Jusman belum memiliki peranti itu.
"Kami cuma punya radio transistor," ujar sosok yang kenyang pengalaman di dunia kedirgantaraan Indonesia melalui pesawat CN235 dan N250 itu.
Tercatat, ada sekitar 10.000 unit televisi hitam-putih diproduksi untuk memudahkan rakyat Indonesia menonton pertandingan-pertandingan Asia Games 1962.
Sementara itu, Transistor Radio Manufacturing sudah memproduksi radio transistor merek Tjawang sejak 1954.
Radio transistor bentuknya kotak. Pada sudut kanan atas terdapat tombol putar frekuensi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan