Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saint Petersburg, Pusat Kebudayaan dan Kota Tercantik di Rusia

Kompas.com - 14/07/2018, 09:49 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

Sumber BolaSport


Laporan langsung jurnalis Kompas TV Radi Saputro dan Alvi Apriayandi dari Saint Petersburg, Rusia

ST PETERSBURG, KOMPAS.com - Kota Saint Petersburg di Rusia merupakan pusat kebudayaan dan dianggap kota tercantik di Negeri Beruang Merah. Sepak bola menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah kota ini.

Sebagai kota terbesar kedua di Rusia, Saint Petersburg menjalani peran yang sangat penting pada penyelenggaraan Piala Dunia 2018.

Ada tujuh pertandingan yang dilangsungkan di kota yang punya stadion mirip pesawat luar angkasa ini.

Sebagai pusat budaya Rusia, Saint Petersburg menyajikan banyak hal tradisional yang sangat artifisial. Salah satunya street markets atau pasar-pasar jalanan yang menjajakan barang-barang penuh kesan.

Baca juga: Kazan Arena, Kuburan bagi Tiga Mantan Juara Piala Dunia

Selama Piala Dunia dihelat di kota ini, berkali-kali pula para pedagang banjir rezeki.Penjualan cendera mata di pasar jalanan melonjak hingga 20 kali lipat di musim sepak bola sejagat.

Mulai selendang, syal, baju, lukisan, pajangan, dan masih banyak lagi, semuanya memamerkan keindahan seni, arsitektur, kebudayaan, musik dan sejarah Saint Petersburg.

Para pedagang menjual berbagai macam suvenir di street market di Saint Petersburg, Rusia.KOMPAS TV/ ALVI APRIAYANDI Para pedagang menjual berbagai macam suvenir di street market di Saint Petersburg, Rusia.

Harga suvenir pun beragam. Paling murah adalah pajangan kulkas mini seharga 40 rubel atau Rp 9.600.

Termahal adalah lukisan pelukis jalanan dengan harga berkisar 3.500 hingga 5.000 rubel atau setara Rp 840 ribu hingga 1,2 juta.

Budaya Saint Petersburg di momen piala dunia bertambah kaya seiring bercampurnya budaya dunia yang dibawa seluruh suporter sepak bola. Pertukaran budaya inilah yang dinikmati salah satu turis asal Amerika keturunan Belanda dan mendukung timnas Belgia di Piala Dunia 2018, Nicholas.

Lukisan yang dipamerkan di street market Kota Saint Petersburg, Rusia.KOMPAS TV/ ALVI APRIAYANDI Lukisan yang dipamerkan di street market Kota Saint Petersburg, Rusia.

"Saya membandingkan Moskwa seperti New York dan Saint Petersburg ibarat Boston. Kota kecil yang sangat saya sukai. Udaranya sejuk dan saya lebih suka Saint Petersburg," ucapnya.

Baca Juga: Media Inggris Ingin Kroasia Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2018 karena 3 Hal Ini

"Momen paling berkesan bagi saya bukan tentang pertandingan, tetapi orang-orangnya. Banyak fan dari berbagai negara datang. Anda bisa mengenal budaya dari banyak negara berbeda di dunia. Inilah yang membuat Piala Dunia spesial," kata pria yang mengecat wajahnya dengan warna bendera Belgia ini.

Meski terus berada di bawah bayang-bayang Moskwa, Saint Petersburg bangkit dengan ciri khasnya sendiri. Jati diri Kota Malam Putih tak akan tersisih.

Saint Petersburg di tengah Piala Dunia dengan bangga akan tetap ada di antara budaya sepak bola dunia. (Beri Bagja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com