Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Resmi Buka Pekan Olahraga Perempuan di Semarang

Kompas.com - 06/05/2018, 18:50 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, secara resmi membuka Pekan Olahraga Perempuan (POP) di Semarang, Sabtu (5/5/2018) sore.

Bekerja sama dengan organisasi sayap perempuan NU, Fatayat NU, POP diklaim sebagai ajang olahraga khusus perempuan pertama di Indonesia.

Pembukaan POP ini dihelat di GOR Sahabat, Semarang, ditandai dengan servis bola voli ke arah ribuan penonton oleh Menpora dan Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini. Bola voli ini sebelumnya telah ditandatangani oleh Menpora.

Menpora menyatakan apresiasinya atas kerja keras Fatayat NU dalam menggelorakan semangat olahraga.

Baca juga : Terinspirasi Film Dangal, Menpora Ingin Gulat Jadi Industri

"Menurut saya, ini bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga bisa menjadi media pemersatu bangsa," kata Imam Nahrawi.

POP region Semarang DIY ini diikuti oleh 16 kontingen, delegasi dari organisasi perempuan di area Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Ada tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu bulu tangkis, bola voli, dan gobak sodor.

"Yang menarik adalah ya gobak sodor ini, selain ajang pemersatu event ini bernilai pelestarian olahraga tradisional," ujarnya

Menpora menyampaikan pesan khusus kepada ibu-ibu yang menjadi peserta untuk bisa melestarikan olahraga mulai dari keluarga.

"Dengan mengajak dan membiasakan anak-anak berolahraga, secara tidak langsung peran ibu ini juga untuk mencetak generasi bangsa yang sehat dan berkualitas," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menpora juga menyinggung soal Asian Games. Ia menyatakan bahwa persiapan penyelenggaraannya sudah mencapai 95 persen.

"Kami meminta seluruh masyarakat Indonesia menyematkan doa khusus untuk suksesnya Asian Games 2018," katanya.

Ketua Umum PP Fatayat NU Angga Ermarini mengatakan, Pekan Olahraga Perempuan (POP) adalah ide dari Fatayat yang selama ini mengamati peran perempuan di bidang olahraga terbilang minim.

Ia mencontohkan, jumlah atlet perempuan profesional yang dimiliki oleh Indonesia saat ini jelas terlihat perbedaan porsi dan perannya.

"Maka, kami mencoba mengajak perempuan Indonesia untuk lebih familiar dengan dunia olahraga. Kalau selama ini olahraga identik dengan lelaki, menurut saya itu wajar karena perempuan tidak banyak terlibat di sana," kata Anggia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com