KOMPAS.com - Barcelona mengalami pembengkakan bujet untuk gaji para pemain meskipun salah satu bintangnya musim lalu, Neymar, telah hengkang. The Catalans harus menggelontorkan 588 juta euro (sekitar Rp 9,367 triliun) untuk menggaji skuadnya selama satu musim.
Neymar hengkang dari Barca pada bursa transfer musim panas 2017 setelah Paris Saint-Germain (PSG) menebus klausul pelepasnnya senilai 222 juta euro. Hengkangnya penyerang asal Brasil itu membuat Barca bisa menghemat 324.000 euro (sekitar Rp 5,161 miliar) yang menjadi gaji Neymar selama sepekan.
Meskipun demikian, ternyata Barca masih harus mengeluarkan dana yang sangat besar untuk gaji pemain. Dari bujet tahunan klub sebesar 897 juta euro (sekitar Rp 14,290 triliun), 588 juta euro harus dikeluarkan untuk gaji pemain musim ini.
Jumlah tersebut mencapai 84 persen dari bujet keseluruhan, melebihi standar 70 persen yang telah mereka tetapkan. Pembengkakan ini memaksa Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, memeriksa pendapatan dari penjualan jersey, kontrak sponsor, serta berusaha mendapatkan alokasi maksimal dari hak siar.
Selain itu, pembengkakan tersebut juga memaksa Barca harus menjual beberapa pemain andalannya. Dilansir BolaSport.com dari Marca, Barcelona berniat melepas Arda Turan dan Thomas Vermaelen pada bursa transfer Januari 2018.
Pengeluaran Barcelona terancam membengkak karena Gerard Pique dan Sergi Roberto dikabarkan akan memperpanjang kontrak beberapa minggu lagi. Jika perpanjangan kontrak tersebut disertai dengan kenaikan gaji, El Barca tentu harus memutar otak agar kondisi keuangan mereka tetap stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.