Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Kiper Persela Choirul Huda

Kompas.com - 16/10/2017, 06:06 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber ,BolaSport

Sebelumnya, beberapa dugaan awal muncul soal penyebab meninggalnya Choirul Huda, salah satunya karena hypoxia. Lalu, muncullah hasil diagnosis seperti diutarakan Yudistira. 

Tangis

Informasi kepergian Huda diterima para pemain Persela tepat setelah peluit panjang laga kontra Semen Padang. Persela menang 2-0, tetapi raihan tripoin seolah hampa karena kapten mereka tutup usia.

Tangisan keras terdengar dari beberapa pemain, termasuk penjaga gawang Ferdiansyah. Reaksi serupa ditunjukkan suporter Persela, La Mania.

"Huda! Huda," bunyi teriakan seorang suporter yang kemudian diikuti rekan-rekannya.

Suasana Stadion Surajaya mendadak bergemuruh dengan teriakan nama Choirul Huda dari seluruh La Mania yang hadir.

La Mania bersama segenap ofisial Persela Lamongan sempat mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan Choirul Huda.

Memori

Huda sebelum tutup usia adalah sosok yang berbeda. Diakui pelatih Aji Santoso, sang pemain terlihat lebih bersemangat dalam sesi latihan.

"Saya menilai bahwa dia paling siap meskipun Ferdiansyah juga siap," ucap Aji.

Maka itu, Huda mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter saat melawan Semen Padang, setelah sempat dicadangkan dalam beberapa laga sebelumnya.

Tidak ada yang menyangka bahwa laga kontra Semen Padang merupakan pamungkas buat Huda.

Tidak ada yang mengira pula bahwa sejumlah permintaan tak biasa dari Huda menjelang laga adalah petunjuk.

"Sebelum pertandingan, dia memang sempat meminta kaos kaki dan perlengkapan lain yang baru kepada Toni (bagian perlengkapan tim Persela)," ujar bek Samsul Arifin, Minggu (15/10/2017) malam.

Baca Juga: Choirul Huda Tutup Usia, FIFA Unggah Kabar Duka

Tidak cuma Samsul, pemain muda Persela, Ahmad Birrul Walidain, juga sempat menerima permintaan tidak biasa dari Huda.

"Kemarin malam sebelum pertandingan, dia minta dibelikan jus alpukat. Padahal, biasanya itu minta dibelikan nasi goreng. Cuma kemarin saja yang minta dibelikan jus," ujar Fahmi.

Kini, segala tentang Huda sekadar cerita. Dia sudah tiada.

Atas semua jasa, termasuk menjalani 454 laga bersama Persela dan cuma membela satu klub sepanjang kariernya, Huda pantas disebut legenda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com