Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Mencari Kapten Abadi buat Arsenal

Kompas.com - 08/07/2017, 08:43 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Mr Arsenal, demikian julukan kepada Tony Adams saking identiknya sang pemain belakang dengan klub asal London tersebut.

Total 19 tahun dihabiskan sosok kelahiran Romford itu bersama Arsenal. Tak ada klub lain dalam curriculum vitae Adams sebagai pesepak bola profesional.

Jangan lupakan pula, sebanyak empat gelar Premier League, kasta pertama Liga Inggris, diraih Arsenal di bawah kepemimpinan Adams sebagai kapten. Dia bahkan mengungguli koleksi tiga trofi liga milik Arsene Wenger selama 21 tahun menukangi klub.

Sepeninggalan Adams, tim beralias The Gunners seolah kesulitan mencari sosok kapten abadi. Sejak 2002 atau dalam lima belas tahun terakhir, Wenger sudah menunjuk delapan nama untuk mengemban tugas sebagai pemimpin.

Mereka adalah Patrick Vieira, Thierry Henry, William Gallas, Cesc Fabregas, Robin van Persie, Thomas Vermaelen, Mikel Arteta, dan Per Mertesacker.

Dari delapan nama tersebut, tidak satu pun menjabat kapten lebih dari tiga tahun. Durasi paling lama adalah Patrick Vieira dan Cesc Fabregas.

Baca: Demi Lacazette, Arsenal Harus Pecahkan Rekor Transfer

Kebanyakan dari mereka justru kabur ke klub lain setelah diberikan kepercayaan oleh Wenger, ambil contoh Vieira, Henry, dan Vermaelen. Van Persie malah lebih parah karena menyeberang ke Manchester United yang notabene berstatus rival.

Terakhir, Mertesacker mengumumkan dirinya bakal pensiun dan mengurus akademi klub setelah musim 2017-2018 habis.

"Inilah awal dari babak baru yang menarik buat saya. Saya merasa senang bisa menjadi bagian dari keluarga Arsenal," tutur Mertesacker di situs resmi klub.

Artinya, rutinitas Arsenal mengganti kapten dua atau tiga tahun sekali kembali berlanjut. Tradisi bisa semakin panjang karena calon suksesor adalah Laurent Koscielny, yang kini berstatus sebagai deputi.

Perlu diingat bahwa usia pemilik nama terakhir sudah 31 tahun. Dengan umur kepala tiga, Koscielny dikhawatirkan mundur dua atau tiga tahun setelah dirinya menjabat sebagai kapten.

Durasi pendek seorang kapten juga dianggap sebagai salah satu "mudarat" di Arsenal. Karena sang pemimpin kurang berpengaruh, Wenger terlampau berkuasa.

"Ada minimnya kepemimpinan di Arsenal. Tak seorang pun mampu mengambil keputusan. Siapa yang mengambil keputusan? Cuma Wenger. Dia bisa mengambil keputusan apa yang diinginkan," tutur Ian Wright.

Padahal, pada era Adams, Wenger sempat terbungkam. Dia nekat menerapkan formasi 4-4-2 saat Arsenal kalah dari Borussia Moenchengladbach pada partai Piala UEFA, 24 September 1996.

Halaman:


Terkini Lainnya

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com