Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inter Milan Tak Hargai Stefano Pioli

Kompas.com - 12/05/2017, 17:34 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber JUARA

MILAN, KOMPAS.com - Mantan pelatih Inter Milan, Luigi Simoni, mengkritik keputusan klub tersebut memecat Stefano Pioli. Simoni menilai kalau manajemen I Nerrazzuri tidak menghargai pelatih berusia 51 tahun tersebut.

Pioli dipecat pada Selasa (12/5/2017). Padahal, dia baru melatih sejak November 2016 menggantikan Frank de Boer, yang juga didepak dari jabatannya.

Simoni, yang pernah membawa La Beneamata menjuarai Piala UEFA pada 1998, menilai Inter tak menghormati Pioli.

"Saya rasa bukan ide bagus memecat pelatih dengan hanya tiga pertandingan tersisa. Inter tidak menunjukkan rasa hormat," kata Simoni.

Baca Juga: Apa Kata Didier Zokora soal Pertarungan dengan Michael Essien?

Pioli dipecat karena serangkaian hasil buruk yang diraih Inter. Mereka tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan terakhir sejak Maret 2017. Saat itu, mereka menang 7-1 melawan Atalanta.

Setelah itu, Mauro Icardi dkk hanya seri dua kali dan kalah lima kali. Artinya, dari 21 poin maksimal yang bisa mereka raup, Inter hanya sanggup membawa pulang dua.

Catatan tersebut pun terasa semakin kelam karena sudah sangat dekat dengan rekor terburuk sepanjang masa Inter.

Seperti yang dikutip dari Tabloid Bola edisi 2.766, rekor terburuk Inter adalah delapan partai berturut-turut tidak pernah menang.

Baca juga: Impian Jokowi di Sepak Bola yang Tercoreng Kekerasan

Total, sepanjang Liga Italia musim 2016-2017, mereka juga sudah 13 kali kalah. Simoni menyayangkan anjloknya performa Inter, apalagi karena start bersama Pioli lumayan bagus.

"Situasi ini sangat tidak menyenangkan. Penampilan Inter bersama Pioli tidak konsisten, padahal dia memulai pekerjaannya dengan baik. Lima atau enam kekalahan berturut-turut yang merusak semuanya," kata Simoni.

Sampai Inter menemukan pelatih baru, tim mereka saat ini ditangani oleh Stefano Vecchi, pelatih tim Primavera. Vecchi akan bertugas untuk tiga laga tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com