Selain itu, nama Dedik juga dikenal sebagai pemain yang sering mengikuti ajang tarkam. Bungsu dari dua bersaudara tersebut kerap mendapatkan tawaran dari tim-tim daerah Jember, Probolinggo, Pasuruan, hingga Lumajang.
Namun, setelah bergabung di tim Arema FC, lama-lama predikat sebagai pemain tarkam dia tinggalkan.
“Sekarang sudah tidak pernah lagi main di tarkam. Alhamdulillah lebih fokus di Arema," tutur Dedik.
Baca juga: Apa Hubungan "Marquee Player" Arema dengan Falcao dan Arda Turan?
Bisa jadi keseriusan itu yang membuat grafiknya di Arema terus menanjak. Setidaknya hal terakhir itu yang dilihat oleh Aji.
“Saya rasa Dedik adalah pemain yang bagus. Dia memiliki kecepatan. Dari dua pertandingan awal yang sudah dijalani, dia ternyata bisa menunjukkan perkembangan yang bagus. Hal itu juga dia tunjukkan saat sesi latihan,” ujar pria yang sempat menjadi pelatih Indonesia U-23 tersebut.
Semringahnya Aji bisa dipahami. Menanjaknya penampilan Dedik setidaknya membuat ia punya banyak pilihan.
“Semakin banyak pemain yang bagus tentu membuat semakin banyak pilihan. Hal ini akan menjadi sesuatu yang bagus untuk Arema,” tutur Aji.
Dedik sendiri tak berat hati bila kembali menjadi cadangan saat Gonzales diturunkan. "Tidak masalah. Sepak bola adalah permainan tim," ujarnya. (Ovan Setiawan/Andrew Sihombing)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.