Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksperimen Wenger dan Iktirad Mr Arsenal

Kompas.com - 28/04/2017, 10:15 WIB
Anju Christian

Penulis

Tobat

Wenger baru tersadarkan setelah Arsenal kalah 0-3 dari Crystal Palace pada partai liga di Selhurst Park, 10 April 2017.

Maklum, titik lemah itu semakin menonjol. Ditarik mundur lagi, Arsenal menderita sembilan gol dalam tiga partai tandang terakhir.

"Saya melihat bahwa kami agak rentan di belakang. Jadi, saya ingin memberikan jaminan lebih," kata pria asal Perancis itu.

Dia pun menanggalkan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 demi bernostalgia dengan pola 3-5-2. Inilah kali pertama Wenger mengusung skema tersebut dalam 20 tahun terakhir.

"Ini menunjukkan bahwa seseorang bisa berubah meski memiliki usia seperti saya," ujar Wenger.

Hasilnya pun positif. Arsenal memenangi dua pertandingan terakhir melawan Middlesbrough di liga dan Manchester City di semifinal Piala FA.

Pertahanan terlihat lebih baik, walaupun belum sepenuhnya solid. Dalam dua laga itu, Petr Cech cuma memungut bola dari gawang masing-masing sekali.

Tak heran, perubahan Wenger mendapatkan respons berbeda ketimbang era Adams. Para pemimpin tim seperti Laurent Koscielny mengapresiasi efek dari skema tiga pemain belakang.

"Kami menemukan kepercayaan diri lebih dari formasi itu. Sistem ini tidak cuma cocok untuk pemain tertentu, tetapi seluruh tim," ujar Koscielny.

Mengingat hasil positif dan kepuasan pemain, Wenger tentu tidak memiliki alasan untuk kembali menerapkan empat bek sejajar.

Terlebih lagi, laga berikutnya adalah melawan Tottenham Hotspur di Stadion White Hart Lane, Minggu (30/4/2017). The Spurs, julukan sang lawan, tergolong tajam dengan catatan memasukkan 14 kali dalam lima laga terakhir liga.

Bagaimana duel kedua tim ketika Arsenal mengusung formasi tiga bek patut dijadikan pertimbangan oleh Wenger.

Kali terakhir hal itu terjadi pada 1996-1997. Hasilnya, The Gunners meraih kemenangan 2-1 dan imbang 0-0.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com