Ganti Aubameyang Terlalu Cepat, Tuchel Dikritik Pelatih Legendaris Dortmund

LISBON, KOMPAS.com - Pelatih legendaris Borussia Dortmund, Ottmar Hitzfeld (68), mengkritik keputusan juru taktik Die Borussen, Thomas Tuchel (43), dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Benfica di Stadion da Luz, Selasa (14/2/2017).

Pertandingan tersebut dimenangi Benfica dengan skor 1-0. Gol tuan rumah dicetak oleh Kostas Mitroglou pada menit ke-48.

Seusai laga, Ottmar Hitzfeld menyoroti pergantian Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-62. Dia disinyalir ditarik keluar Thomas Tuchel lantaran gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-57.

"Saya akan selalu menempatkan penyerang terbaik saya di lapangan, meskipun mereka menyia-nyiakan peluang terbaik atau gagal mengeksekusi penalti," kata Hitzfeld.

"Dengan level permainannya, mereka mempunyai kapabilitas untuk selalu menghasilkan sesuatu, walaupun baru pada menit ke-95. Jadi, saya tidak akan menarik keluar Aubameyang terlalu dini," ucap sosok yang mengantarkan Dortmund menjadi kampiun Liga Champions 1997 itu.

pic.twitter.com/GVQ3BGOES0

— UCL MEDIA (@UCL4ARMEDIA) February 14, 2017

Di sisi lain, peracik strategi Benfica, Rui Vitoria, menyambut gembira kemenangan atas Dortmund.

"Kemenangan yang indah," ujar Vitoria.

Baca Juga:

• Gagal Penalti, Aubameyang Dituding Rekan Setim sebagai Biang Kekalahan
• Ancelotti Ingin Bikin Wenger Tak Nyaman
• Wenger: Terima Kasih Sudah Mengingatkan Saya

Pelatih berusia 46 tahun ini menilai timnya layak menang, kendati sempat kesusahan pada 45 menit pertama.

"Berbicara tentang keadilan setelah pertandingan memang rumit," ucap Vitoria.

"Saya setuju Dortmund adalah lawan yang kuat dan mereka menampilkan yang terbaik. Namun, kami menganalisis performa babak pertama dan menyadari bahwa dengan memanfaatkan bola mati bisa mengalahkan mereka dan itu benar," tutur Vitoria.

Dortmund memang benar-benar menguasai jalannya pertandingan. Mereka menguasai bola hingga 65 persen dan memiliki 11 peluang (berbanding 2 dengan Benfica).

Bahkan 85 persen dari total 686 operan Dortmund mengarah tepat sasaran, sementara Benfica hanya berhasil mengirimkan 69 persen dari 307 operan mereka dengan akurat.