Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Piala Presiden 2017 Sejauh Ini Minim Gol?

Kompas.com - 09/02/2017, 08:54 WIB

Regulasi pemain U-23

Faktor lain yang bisa menjadi penyebab penurunan produktivitas gol itu adalah kebijakan memainkan tiga pemain U-23 minimal selama 45 menit. Hal ini membuat tim tak bisa menurunkan komposisi terbaiknya sejak awal.

Lihat saja Arema FC. Mereka memang menang 2-0 atas Bhayangkara FC, Minggu (5/2/2017). Namun, dua gol yang tercipta dicetak oleh pemain senior yang masuk pada babak kedua, Esteban Vizcarra dan Dendi Santoso.

"Arema menurunkan beberapa pemain yang baru pertama kali bermain di hadapan suporter, seperti M Rafli, Nasir, dan Bagas Adi. Pada laga ini, mereka tidak menunjukkan permainan seperti saat latihan," ujar Aji Santoso, pelatih Arema, pengganti Milomir Seslija.

Keberadaan pemain muda yang minim pengalaman, terutama di lini depan, dianggap memengaruhi mandeknya produktivitas gol.

Menurut analisis pelatih Persegres Gresik United, Hanafi, dari beberapa peluang yang berhasil diciptakan dalam pertandingan kontra Mitra Kukar, tak satu pun berhasil dikonversi menjadi gol. Persegres kalah 0-1.

"Saya masih maklumi karena barisan striker kami dihuni para pemain yang masih muda dan kurang berpengalaman sehingga belum bisa berbuat banyak dalam menghadapi situasi sulit di lapangan," tutur Hanafi, Selasa (7/2/2017).

Regulasi pemain U-23 tampil bukanlah kebijakan baru. Pada Piala Jenderal Sudirman pun, kebijakan penggunaan pemain U-21 sebagai starter sudah ada. Namun, saat itu, pemain muda "cukup" diberi kesempatan tampil 10 menit, bukan 45 menit.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com