BANDUNG, KOMPAS.com - Gelandang PSM Makasar, Willem Jan Pluim, mengkritik regulasi penggunaan tiga pemain U-23 selama 45 menit dalam turnamen Piala Presiden 2017. Bahkan, ia secara tegas menolak jika aturan itu diberlakukan di kompetisi reguler Liga 1.
Pemain berpaspor Belanda itu menilai, para pemain muda di timnya punya kualitas bagus. Namun, kata dia, memaksa pemain yang belum matang untuk bertempur di kasta tertinggi bukan pilihan tepat.
"Saya pikir kami punya pemain U-23 yang bagus di tim. Hanya, saya pikir soal peraturan pemain U-23 tidak bagus untuk kompetisi," ujar Pluim saat ditemui seusai laga Persib vs PSM Makasar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Senin (6/2/2017).
Dia berpendapat, proses promosi pemain muda ke tim senior semestinya terjadi secara alami ketika kualitasnya sudah mumpuni. Sebab, jika dipaksakan, bukan tak mungkin justru malah berdampak tak baik bagi sang pemain.
"Maksud saya, ketika masih berusia di bawah U-23, saya main di tim utama bukan karena peraturan tetapi karena layak. Saat layak, kamu main. Tetapi, kalau tidak layak, kamu tidak main," ujar dia.
Tak hanya itu, pemain yang beroperasi di lini tengah itu beralasan, regulasi tersebut bakal berdampak kurang baik bagi kualitas Liga Indonesia.
"Saat kamu memaksakan pemain yang belum layak untuk main, itu akan menurunkan kualitas liga dan sepak bola Indonesia," tuturnya.
PSM mengawali Piala Presiden 2017 di Grup C dengan kekalahan 0-1 dari Persib Bandung. Selanjutnya, mereka akan bertanding menghadapi Persela Lamongan pada Minggu (12/2/2017).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.