Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion, Pelatih, dan Andrea Pirlo

Kompas.com - 29/10/2016, 13:51 WIB

Eksodus para pilar kala itu juga meliputi Zlatan Ibrahimovic yang hijrah ke Inter bersama Patrick Vieira, Thuram dan Gianluca Zambrotta yang merapat ke Barcelona, serta Adrian Mutu yang terbang ke Fiorentina.

Pendek kata, Juve ibarat sudah terjatuh dan tertimpa tangga.

Namun, sebagian memilih tetap membela panji Si Nyonya Tua. Termasuk sang kapten Del Piero, Buffon, Pavel Nedved, David Trezeguet, dan Camoranesi.

Begitu pula pemain yang tengah naik daun kala itu seperti Giorgio Chiellini, Federico Balzaretti, Claudio Marchisio, dan Sebastian Giovinco.

Keberhasilan manajemen Juve menahan Buffon cs. menjadi titik awal dari upaya bangkit setelah hukuman demosi ke Serie B. Langkah pertama dari perjalanan panjang satu dekade, yang akhirnya mampu mengangkat kembali I Bianconeri ke level teratas Benua Biru.

Ada tiga langkah lanjutan, dan semuanya berjalan beriringan, yang membuat Juve bisa melakoni come back. Penunjukan pelatih, aksi cermat di lantai bursa pemain, dan keputusan untuk membangun stadion milik sendiri.

Faktor terakhir boleh jadi yang terpenting karena memungkinkan dua faktor lainnya terealisasi.

Empat musim awal sejak kembali promosi berlalu dengan catatan kurang impresif.

Publik Juve menjuluki rentang ini sebagai periode gersang. Penyebabnya tak lain adalah belum munculnya sosok pelatih yang tepat, meski deretan Claudio Ranieri, Ciro Ferrara, Alberto Zaccheroni, hingga Luigi Delneri, sudah coba dihadirkan.

Sementara itu, pada diri Pirlo, Juve tak mendapat gelandang tua berusia 32 tahun, tapi salah satu playmaker terbaik dunia karena dipegang dengan baik.

Pada musim panas 2011, kepingan demi kepingan mulai tersusun. Juventus Stadium, yang memungkinkan Juve terbebas dari biaya sewa stadion, mulai beroperasi, sehingga alokasi dana mulai bisa dialihkan ke pembelian pemain berkualitas.

Antonio Conte datang dengan visi anyar dan Andrea Pirlo mendarat dari AC Milan.

Pada diri Conte, yang baru memberikan promosi bagi Siena, Juve mendapatkan pelatih muda penuh gairah. Bukan lagi peracik strategi yang mulai memasuki usia senja.

Sementara itu, pada diri Pirlo, Juve tak mendapat gelandang tua berusia 32 tahun, tapi salah satu playmaker terbaik dunia karena dipegang dengan baik.

Musim tersebut, yang dimulai dengan tiga keputusan tepat, adalah awal dari apa yang bisa kita lihat sekarang. Juve tak hanya meraja di Serie A, tapi juga mulai disegani di Eropa. Loyalitas Buffon cs. di 2006 menyelamatkan klub.

Masuknya Conte dan Pirlo menandai fase akhir dari pembangunan klub pascaskandal calciopoli.

Keputusan demi keputusan, baik dari aspek teknis, taktis, manajerial, maupun ekonomi, nyaris tak pernah meleset. Setelah satu dekade, klub yang tertimpa krisis identitas, menjelma menjadi klub bertabur sukses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Arema FC Perkenalkan 3 Pemain Asing Anyar

Arema FC Perkenalkan 3 Pemain Asing Anyar

Liga Indonesia
Alasan Tim Medis Perlu 1 Menit Lebih untuk Menangani Zhang Zhi Jie

Alasan Tim Medis Perlu 1 Menit Lebih untuk Menangani Zhang Zhi Jie

Badminton
Mohammed Rashid Cetak Gol buat Persebaya, Langsung Unjuk Gigi

Mohammed Rashid Cetak Gol buat Persebaya, Langsung Unjuk Gigi

Liga Indonesia
Hasil Copa America 2024: Ekuador Tantang Argentina di Perempat Final

Hasil Copa America 2024: Ekuador Tantang Argentina di Perempat Final

Internasional
Tim Futsal Indonesia Juara ASEAN University Games 2024, Libas Malaysia

Tim Futsal Indonesia Juara ASEAN University Games 2024, Libas Malaysia

Olahraga
Piala AFF U16 2024 Indonesia Vs Australia: Barometer untuk Garuda Muda

Piala AFF U16 2024 Indonesia Vs Australia: Barometer untuk Garuda Muda

Timnas Indonesia
Daftar Top Skor Euro 2024: Kane dan Bellingham Memburu Musiala

Daftar Top Skor Euro 2024: Kane dan Bellingham Memburu Musiala

Internasional
Jadwal Siaran Langsung Timnas U16 Indonesia Vs Australia, Semifinal Piala AFF U16 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas U16 Indonesia Vs Australia, Semifinal Piala AFF U16 2024

Timnas Indonesia
Italia ke Titik Nol, Ronaldo dan Messi Tak Akan Selamatkan Azzurri

Italia ke Titik Nol, Ronaldo dan Messi Tak Akan Selamatkan Azzurri

Liga Italia
Inggris 30 Detik Menuju Tersingkir, Selamat karena Momen Besar Bellingham

Inggris 30 Detik Menuju Tersingkir, Selamat karena Momen Besar Bellingham

Internasional
Nico Williams dan Lamine Yamal Menari, Gasak Georgia, Main 'Hompimpa'

Nico Williams dan Lamine Yamal Menari, Gasak Georgia, Main "Hompimpa"

Internasional
Semifinal Piala AFF U16 2024 Indonesia Vs Australia, Nova Arianto Waspada Postur Lawan

Semifinal Piala AFF U16 2024 Indonesia Vs Australia, Nova Arianto Waspada Postur Lawan

Timnas Indonesia
Jadwal Perempat Final Euro 2024: Spanyol Vs Jerman, Inggris Vs Swiss

Jadwal Perempat Final Euro 2024: Spanyol Vs Jerman, Inggris Vs Swiss

Internasional
Inggris ke 8 Besar Euro: Magi Bellingham, Pengorbanan Bek Kiri Saka

Inggris ke 8 Besar Euro: Magi Bellingham, Pengorbanan Bek Kiri Saka

Internasional
Kabar Duka, Tunggal Putra China Zhang Zhie Jie Meninggal Usai Main di Badminton Asia Junior Championships

Kabar Duka, Tunggal Putra China Zhang Zhie Jie Meninggal Usai Main di Badminton Asia Junior Championships

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com