Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Cicipi Kemenangan, Jalan Portugal Menuju Juara

Kompas.com - 05/07/2016, 14:32 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber UEFA


LYON, KOMPAS.com - Portugal berhasil lolos ke semifinal Piala Eropa 2016 dengan catatan belum meraih kemenangan dalam waktu 90 menit.

Tengok saja bagaimana Portugal hanya mampu membukukan 3 hasil seri selama babak penyisihan grup. Dengan hasil itu, mereka lolos ke babak 16 besar melalui jalur peringkat ketiga terbaik.

Kesulitan memastikan kemenangan selama 90 menit yang dialami Portugal berlanjut ke fase gugur.

Pada babak 16 besar melawan Kroasia, pasukan Fernando Santos harus melakoni babak tambahan untuk mengalahkan Kroasia. Hasilnya, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Kroasia berkat gol Ricardo Quaresma pada menit ke-117.

Kemudian, Portugal juga gagal meraih kemenangan dalam waktu 2x45 menit saat melawan Polandia pada babak perempat final. Kedua tim hanya mampu bermain imbang 1-1 selama 120 menit sehingga mereka melakoni adu penalti. Hasilnya, Portugal menang 5-3 dalam drama adu penalti.

Ketidakmampuan "membunuh" pertandingan selama 90 menit bisa berakhir indah bagi Portugal. Hal tersebut tidak terlepas dari catatan sejumlah tim yang keluar sebagai juara meskipun tidak mampu memenangkan pertandingan pada waktu normal. Berikut catatannya:

1. Atletico Madrid juara Liga Europa 2009-2010

Hanya mampu mengoleksi 3 poin fase grup Liga Champions, Atletico terlempar ke babak 32 besar Liga Europa.

Saat berjumpa dengan Galatasaray pada babak 32 besar, Atletico meraih kemenangan dengan agregat 3-2. Pada leg pertama, Atletico sebagai tuan rumah hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Galataray.

Namun, Atletico berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-1 di Istanbul. Gol kemenangan Atletico diciptakan Diego Forlan pada menit ke-90.

Setelah itu, Atletico bermain imbang hingga akhirnya menjadi juara.

Di babak 16 besar, Atletico berjumpa dengan Sporting CP. Bermain imbang 0-0 pada pertemuan pertama, Atletico kemudian kembali tertahan 2-2 di kandang Sporting.

Hasil ini sudah cukup membawa mereka meraih tiket ke perempat final karena unggul agresivitas gol tandang.

Atletico kembali menorehkan catatan yang sama saat bersua Valencia pada babak perempat final. Berhasil menahan imbang Valencia 2-2 di Mestalla, Atletico bermain imbang tanpa gol di kandangnya sendiri.

Pada babak semifinal, Atletico menantang Liverpool. Pada pertemuan pertama, Atletico menang 1-0 dalam waktu normal berkat gol Diego Forlan. Akan tetapi, mereka lolos karena unggul agresivitas gol.

Hal tersebut tidak terlepas dari kontribusi Forlan yang kembali mencetak gol di Anfield pada menit ke-102. Meskipun kalah 1-2 pada pertemuan kedua, Atletico yang berhak lolos karena agresivitas gol tandang setelah agregat sama kuat 2-2.

Nah di final, Atletico tak mampu mengalahkan Fulham selama 90 menit. Mereka hanya bermain imbang 1-1 pada waktu normal.

Mereka memastikan gelar juara setelah Forlan mencatatkan namanya di papan skor pda menit ke-116.

 

2. PSV Eindhoven juara European Cup 1987-1988

PSV mampu keluar sebagai juara meskipun mereka hanya meraih hasil imbang sejak perempat final.

Pada pertemuan pertama perempat final, PSV mampu bermain imbang 1-1 di kandang Bordeux. Kemudian, tim asal Belanda tersebut memperoleh hasil imbang tanpa gol pada pertemuan kedua.

Alhasil, mereka memastikan lolos ke semifinal dengan agresivitas gol tandang.

PSV kembali membuat catatan yang sama saat melawan Real Madrid pada laga semifinal. PSV mampu menahan Madrid 1-1 di Santiago Bernabeu dan mereka kemudian bermain imbang tanpa gol di depan publiknya sendiri.

Di final, PSV memastikan gelar juara tanpa memperoleh kemenangan selama 90 menit. Setelah bermain imbang tanpa gol hingga babak tambahan dengan Benfica, PSV terpaksa melakoni adu penalti. Mereka mampu menang dengan skor 6-5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Liga Indonesia
Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Sports
Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Sports
Warung Madura di Jersey Madura United

Warung Madura di Jersey Madura United

Liga Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Liga Indonesia
Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Liga Lain
Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Liga Indonesia
Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com