LENS, KOMPAS.com - Badan Sepak Bola Tertinggi di Eropa (UEFA) menjamin partisipasi tim nasional Inggris di Piala Eropa 2016 tidak berada dalam ancaman meskipun kembali terjadi aksi kekerasan yang dilakukan fans The Three Lions. Hal ini menunjukkan inkonsistensi UEFA.
Sebelumnya, UEFA telah menyatakan bahwa Inggris terancam didiskualifikasi jika suporter kembali melakukan kekerasan seperti yang terjadi di Marseille pada Sabtu (11/6/2016).
Ancaman tegas dari UEFA tidak membuat fans Inggris kapok. Pada Rabu (15/6/2016) malam, suporter Inggris bersama suporter lokal berikat dengan polisi.
Dilaporkan sebanyak 36 suporter ditangkap. Dengan demikian, suporter Inggris sudah empat kali terlibat kericuhan sejak awal penyelenggaraan Piala Eropa.
#Euro2016 violence: watch French police in Lille charge at England fans https://t.co/sYnRfx1AZWhttps://t.co/tNbeTmsIT0
— The Telegraph (@Telegraph) June 16, 2016
Meski begitu, tindakan anarkistis suporter Inggris tidak lantas mengancam posisi Inggris di Piala Eropa.
"Disesalkan bentrokan yang terjadi di Lille tadi malam. Polisi menangkap beberapa orang dan dengan cepat memulihkan ketertiban. Situasi bisa dikendalikan," demikian bunyi pernyataan resmi UEFA.
Sikap berbeda ditunjukkan UEFA kepada Rusia. Tim berjulukan Beruang Merah terancam didiskualifikasi lantaran sikap anarkistis suporternya di Stade Velodrome pada laga melawan Inggris.
UEFA berdalih, keributan yang melibatkan suporter Inggris terjadi di luar stadion sehingga bukan menjadi wewenang mereka. Sebaliknya, suporter Rusia membuat onar di dalam stadion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.