Stoichkov mengatakan hal tersebut kepada Esports Cope, seperti dilaporkan Marca. Dia pun mendapat pertanyaan mengenai kemungkian Neymar mengikuti jejak mantan bintang Azulgrana, Luis Figo, yang membuat kejutan ketika pindah ke Madrid, yang merupakan rival abadi The Catalans.
"Neymar tidak akan menjadi Yudas. Dia akan memenangi Ballon d'Or bersama Barca," ujar Stoichkov, yang pernah merengkuh gelar La Liga, Liga Champions, Piala Super Eropa, Copa del Rey dan Piala Winners ketika berseragam Barcelona pada 1990-1995 serta 1996-1998.
Stoichkov, yang pernah membawa timnas Bulgaria menempati peringkat keempat Piala Dunia 1994, juga mengakui bahwa Barca saat ini berada di jalur yang benar untuk mempertahankan gelar. Ditambahkannya, tak ada hal baru yang bisa dipelajari dari tim yang sekarang.
"Kita tidak akan menemukan hal baru tentang Barca. Mereka bermain dengan baik dan menyenangkan ketika menyaksikan permainan mereka," tambahnya.
"Barca memiliki jangkauan untuk menjuarai La Liga."
Memang, dalam beberapa pekan terakhir ini, rumor tentang Neymar akan meninggalkan Camp Nou bertiup kencang. Tak cuma pembicaraan soal tawaran Rp 2,89 triliun yang pernah dilayangkan Manchester United untuk memboyong pemain 24 tahun tersebut pada musim panas, tetapi kemungkinan kapten timnas Brasil itu menyeberang ke Santiago Bernabeu.
Nah, mengenai kemungkinan pindah ke Madrid ini mulai terungkap menjelang pemberian penghargaan Ballon d'Or 2015 pada awal Januari di Swiss, di mana Neymar pun masuk nomine meskipun akhirnya hanya berada di urutan ketiga karena kalah dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Dikabarkan bahwa Neymar berada satu hotel dengan perwakilan Madrid, sehingga momen tersebut dimanfaatkan untuk menjajaki kemungkinan sang pemain pindah.
Kemudian, muncul berita tentang pesan WhatsApp Neymar kepada pemandu bakat Madrid di Amerika Selatan, Juni Calafat, pada tahun 2014. Dikatakan bahwa Neymar menulis pesan yang sangat mencengangkan lantaran mantan pemain Santos ini mengaku sangat mencintai Madrid.
"Juni (Calafat), apakah sudah tiba di Spanyol? Anda tahu bahwa saya adalah Real Madrid. Hala Madrid!" demikian bunyi pesan Neymar kepada Calafat yang berada di Spanyol untuk acara keluarga, seperti yang dirilis El Confidencial.
Jika Neymar akhirnya hengkang dan bergabung dengan Madrid, maka dia pasti dicap sebagai pengkhianat, seperti dilakukan Figo pada musim panas 2000.
Figo, yang berseragam Barca sejak 1995, di luar dugaan menyeberang ke Bernabeu sehingga mengundang kebencian yang amat besar dari publik Catalan. Alhasil, Figo pernah mendapat lemparan kepala babi dari suporter Barca saat el Clasico di Camp Nou pada 23 November 2002.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.