Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Implisit Mourinho kepada Wenger

Kompas.com - 26/09/2015, 06:33 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber ESPN Asia

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Chelsea, Jose Mourinho, kembali menyindir Manajer Arsenal, Arsene Wenger. Secara tersirat, Wenger dinyatakan sebagai manajer yang mendapat hak istimewa di Premier League.

Komentar Mourinho mengacu pada keputusan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) terkait hukuman Gabriel Paulista dan Diego Costa. FA mencabut hukuman kartu merah Gabriel, sedangkan Costa diskors sebanyak tiga pertandingan.

Meski merasa dirugikan, Mourinho mengaku tak mau melontarkan kritik guna menghindari hukuman. Namun, dia melihat ada manajer yang tak mungkin tersentuh oleh hukuman.

"Beberapa manajer bisa bicara tentang wasit sebelum dan setelah pertandingan, sedangkan sebagian tidak. Saya masuk daftar yang tidak boleh melakukan hal itu. Sebuah daftar imajiner, tetapi sangat jelas," ucap Mourinho.

Sindiran Mourinho mengacu kepada Wenger. Setelah pertandingan antara Chelsea dan Arsenal, Sabtu (19/9/2015), Wenger mengkritik wasit Mike Dean karena tak melayangkan kartu merah kepada Costa.

Begitu pula terkait surat pemecatan. Menurut Mourinho, hanya ada satu manajer Premier League yang tak mungkin didepak.

"Steve McClaren, saya, Brendan Rodgers dan Manuel Pellegrini tertekan. Kami tak boleh kalah atau berada di bawah ekspektasi. Cuma ada satu manajer yang tak berada dalam tekanan di negara ini," tutur Mourinho.

Ketika diminta menyebut nama, Mourinho cuma menjawab, "Hanya satu dari dari 20 manajer. Anda pasti mengetahuinya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com