Djohar: Cukup Satu Periode Untuk Tiap Ketum

SURABAYA, KOMPAS.com - Djohar Arifin berharap pengunduran dirinya dari pemilihan ketua umum PSSI periode 2015-2019 melahirkan sebuah tradisi. Menurut Djohar, setiap ketua umum idealnya hanya menjabat satu periode.

Jelang pemilihan yang dimulai pada pukul 12.00 WIB, Sabtu (18/4/2015), Djohar yang berstatus sebagai incumbent, maju ke podium dan menyampaikan pengunduran dirinya. Dia menjadi kandidat ketiga yang mundur setelah Joko Driyono dan Achsanul Qosasi.

"Saya ingin ada tradisi di PSSI, satu periode cukup untuk tiap ketua umum. Saya juga tak ingin ada rebut-rebutan. Kalau saya tak mundur, mungkin terjadi perebutan. Sehingga kasian voters," ucap Djohar pada sela-sela Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel JW Marriott.

Sinyal mundurnya Djohar dari pemilihan sebenarnya sudah muncul sejak Kamis (16/4/2015). Ketika didatangi wartawan di kantornya, Djohar mengaku sudah mengemasi barang-barang pribadinya.

"Ya saya memang sudah memikirkan ini," jelas pria asal Tanjung Pura ini.

Meski meninggalkan kursi ketua umum, Djohar tak putus hubungan dengan PSSI. KLB menobatkan Djohar sebagai Ketua Kehormatan. Predikat itu hanya bisa disandang ketua umum yang menjabat minimal empat tahun.