Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Bola Indonesia Sering Kalah lantaran "Ukuran"

Kompas.com - 08/01/2015, 15:36 WIB

KOMPAS.com - Rupanya, ada alasan mengapa tim-tim sepak bola Indonesia sering kalah dalam laga internasional. Kekalahan ini mengerucut pada perkara "ukuran". "Pemain sepak bola kita kan badannya pendek-pendek," kata Ketua Umum Persatuan Atletik Indonesia (PASI) Bob Hasan.

Bob Hasan mengatakan tak hanya pesepak bola, syarat ukuran tinggi badan juga berlaku bagi pelari. "Idealnya, tinggi badan adalah 165 cm ke atas," tutur pria yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) itu di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, pada Kamis (8/1/2015).

Selain tinggi badan, ihwal "ukuran" lain yang menjadi hal penting adalah vo2max. VO2max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. VO2max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter per menit per kg berat badan.

Menurut Bob Hasan lagi, kemampuan berlari pesepak bola mestinya bisa bertahan hingga 2 x 45 menit. "Kalau pemain hanya bisa berlari selama setengah permainan kemudian dia hanya berjalan, itu berarti VO2max-nya kurang," kritik mantan Menteri Perdagangan di masa Orde Baru tersebut.

Catatan menunjukkan, hanya pesepak bola Evan Dimas yang memunyai VO2max tertinggi. Kala itu, penggawa Persebaya Surabaya tersebut masih terdaftar sebagai pemain tim nasional usia 19 (U-19) Indonesia setahun silam.

Tunanetra

Primus Ketua Umum Persatuan Atletik Indonesia (PASI) dan Ketua Dewan Pembina Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Bob Hasan.

Sementara itu, dalam kapasitasnya di Pertuni, pada kesempatan itu, Bob Hasan meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT SidoMuncul Tbk terkait pelatihan budidaya tanaman obat bagi para anggota Pertuni. Hadir dalam kesempatan itu pula Direktur Utama SidoMuncul Irwan Hidayat, Direktur Venancia Sri Indrijati, dan Ketua Umum Pertuni Aria Indrawati.

Untuk tahap pertama, pelatihan itu akan melibatkan sekitar 30 anggota Pertuni. Lokasi pelatihan ada di pabrik SidoMuncul di Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. "Para anggota Pertuni itu berasal dari Kabupaten Semarang, Salatiga, Magelang, Boyolali, dan Temanggung," kata Aria Indrawati.

Para penyandang tunanetra di bawah Pertuni kelak akan diajarkan menjadi pengusaha di bidang tanaman obat seperti jahe, kunyit, kencur, dan sereh. Saat ini, anggota Pertuni ada 50.000 orang. Sementara, jumlah penyandang tunanetra di Indonesia mencapai 3,6 juta orang.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atlet PB Djarum Tampil Dominan pada Graha Padma Wali Kota Cup 2024

Atlet PB Djarum Tampil Dominan pada Graha Padma Wali Kota Cup 2024

Badminton
Hasil Australian Open 2024: Bekuk Wakil Malaysia, Ana/Tiwi Juara!

Hasil Australian Open 2024: Bekuk Wakil Malaysia, Ana/Tiwi Juara!

Badminton
Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

Badminton
Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

Liga Indonesia
Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

Sports
Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

Internasional
Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

Internasional
Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

Liga Italia
Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

Internasional
Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

Sports
Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

Internasional
Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

Internasional
Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

Internasional
Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

Internasional
Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com