Di lini depan ada Memphis Depay yang mencetak dua gol dalam debutnya di Piala Dunia Brasil. Ujung tombak PSV Eindhoven yang baru berusia 20 tahun itu menemukan kepercayaan diri dan jalan untuk mengeluarkan permainan terbaiknya dalam sentuhan Van Gaal.
”Itu akan sangat menguntungkan saya saat mengambil alih pelatih tim nasional,” ujar Guus Hiddink, pengganti Van Gaal, kepada harian Belanda, Algemeen Dagblad.
Transisi pelatih ini sudah direncanakan oleh Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB). Van Gaal meletakkan cetak biru. Hiddink menyempurnakan sebelum Danny Blind, asisten Van Gaal dan Hiddink, memimpin Belanda di Piala Dunia Rusia 2018.
Brasil terjebakJika Belanda menatap masa depan dengan terencana, Brasil masih berkutat dengan perdebatan siapa pengganti pelatih Luiz Felipe Scolari. Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) juga belum memiliki cetak biru yang jelas seperti apa tim nasional Brasil ke depan.
Mantan bomber ”Selecao”, Romario, menilai sepak bola Brasil mengalami krisis terburuk. Kekalahan 1-7 dari Jerman di semifinal menegaskan itu.
Brasil sepertinya masih terjebak dalam romantisisme jogo bonito. Padahal, sepak bola telah berubah. Persiapan jangka panjang seperti yang dilakukan Jerman menjadi mutlak, juga fleksibilitas taktik seperti Belanda. Timnas tidak bisa dipersiapkan spontan dengan mengandalkan kecemerlangan individu pemain. Brasil bisa melakukan itu hingga Piala Dunia 2002 saat bertabur bintang seperti Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho.
Kini, Brasil tidak lagi memiliki pemain-pemain sekelas ”Trio R” itu. Mereka hanya memiliki Neymar. Saat pemain kunci itu ”hilang” karena cedera tulang punggung, kekuatan tim pun lenyap. Brasil tahu betul itu.