Belgia lolos ke perempat final setelah mengalahkan Amerika 2-1. Sementara itu, tim Tango meraih tiket perempat final setelah susah payah mengalahkan Swiss dengan skor 1-0.
Belgia mengemban misi balas dendam saat melawan Argentina. Setan Merah pernah kalah 0-2 dari Argentina pada semifinal Piala Dunia 1986. Saat itu, Diego Maradona menjadi pahlawan tim Tango.
Seperti 1986, Argentina saat ini juga bergantung kepada Lionel Messi yang disebut-sebut sebagai titisan Maradona. Bintang Barcelona tersebut selalu menjadi pemain terbaik pada setiap pertandingan.
Menurut pelatih Belgia, Marc Wilmots, Argentina memiliki kelemahan, yakni tidak memiliki keseimbangan.
"Saya melihat tiga bek tengah, dua bek sayap yang memiliki determinasi tinggi. Angel Di Maria, dan Ezequiel Lavezzi, Gonzalo Higuain, dan Lionel Messi. Namun, saya juga merasakan keseimbangan yang kurang," kata Wilmots.
"Sekali lagi, kami memang bukan tim favorit. Namun, saya tidak memikirkannya. Setelah berada di perempat final, satu-satunya yang paling penting adalah melewati semua jalan. Itu yang kami inginkan," sambungnya.
Wilmots juga mengaku yakin Belgia bisa menyulitkan Argentina. Namun, pelatih berusia 45 tahun tersebut menyatakan, timnya tidak boleh hanya berfokus menghentikan Messi.
"Kami tidak hanya akan mengawasi Messi. Kami akan mewaspadai Argentina secara kesuluruhan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.