Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Ancelotti sudah menangani sejumlah tim elite Eropa. Dia pernah meraih kesuksesan bersama AC Milan, kemudian pindah ke Chelsea dan terakhir melatih Paris Saint-Germain, sebelum hengkang ke Santiago Bernabeu pada akhir musim lalu.
"Ini mungkin merupakan tim paling lengkap yang pernah saya latih," ujar Ancelotti kepada Gazzetta dello Sport. "Sulit membandingkan dengan tim-tim lain yang dulu."
"Saya sudah pernah memiliki tim dengan banyak kualitas, tetapi tim ini memiliki pengalaman, muda, berkarakter dan berkepribadian."
Ancelotti juga berbicara tentang masa depannya. Pria berusia 54 tahun ini mengakui dirinya betah bersama El Real, tetapi tak dipungkiri, hasil yang diraih akan mempengaruhi masa depannya.
"Saya memberikan yang terbaik. Saya sangat bahagia di sini, tetapi saya selalu yakin para pelatih saat ini di sepak bola tergantung kepada hasil yang diraih," ungkap pelatih asal Italia ini.
"Di liga kami mendapatkan sebuah keuntungan, tetapi ini kompetisi yang berbeda dibandingkan dengan Liga Champions atau Copa del Rey."
Dalam musim perdananya di Bernabeu, Ancelotti berpeluang meraih tiga gelar sekaligus. Di kompetisi domestik, Madrid untuk sementara memimpin klasemen sementara, dan mereka telah memastikan tiket final Copa del Rey untuk menghadapi rival abadi, Barcelona.
Sedangkan di Liga Champions, Madrid sangat berpeluang melangkah ke perempat final. Satu kaki mereka telah menginjak fase tersebut, setelah pada leg pertama babak 16 besar di markas Schalke 04, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menang 6-1, sehingga mereka menghadapi pekerjaan yang sangat ringan ketika menjamu Schalke di Bernabeu, Selasa (11/3/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.