Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neymar dan Messi Harus Tetap Menari

Kompas.com - 24/06/2013, 02:33 WIB

Gelombang unjuk rasa mengiringi perhelatan Piala Konfederasi 2013 di Brasil. Lebih dari sejuta orang turun ke jalan mengecam dana jor-joran yang dikucurkan pemerintah untuk Piala Dunia tahun depan di tengah buruknya pelayanan publik. Namun, tuntutan masyarakat agar Piala Dunia dibatalkan, ditentang keras pula oleh jutaan fans sepak bola di dunia.

”Saya bersimpati kepada warga Brasil yang berhak marah atas situasi di negara mereka. Akan tetapi, saya lebih marah jika Piala Dunia tak jadi digelar di Brasil tahun depan.” Pesan itu disampaikan Mike Harrold, penggemar sepak bola dari Selandia Baru, di sebuah media sosial yang dikutip Reuters.

Dukungan agar pesta sepak bola dunia dihelat di Brasil juga ditunjukkan Rob Pieters, maniak sepak bola asal Inggris. ”Jangan pernah mencampuradukkan politik, sosial, atau apa pun dengan sepak bola. Mereka harus membiarkan talenta hebat, seperti Neymar dan Lionel Messi, menari-nari dan menghibur kami,” ujarnya.

Di tengah pro dan kontra, Presiden Brasil Dilma Rousseff mencoba menenangkan kedua pihak. ”Saya memahami kritik masyarakat. Berbagai sektor pelayanan yang belum optimal akan kami benahi dengan kerja keras,” katanya.

Rousseff pun menegaskan bahwa Brasil akan menjadi tuan rumah yang baik tahun depan. ”Brasil adalah satu-satunya negara yang tak pernah absen dalam putaran final Piala Dunia dan telah memenangi gelar lima kali. Kami juga selalu diterima dengan baik di mana saja,” ujar Rousseff, perempuan presiden pertama Brasil.

Itu sebabnya, ia bertekad melayani peserta Piala Dunia dengan sebaik-baiknya. Sebagai negara yang menggandrungi sepak bola, Brasil siap memberikan pengalaman berbeda kepada jutaan suporter.

Sebanyak 12 stadion bersejarah direnovasi demi kenyamanan pemain dan suporter. Enam stadion di antaranya telah digunakan pada Piala Konfederasi 2013, yakni Maracana, Mineirao, Brasilia, Pernambuco, Castelao, dan Fonte Nova.

Selama Konfederasi, Brasil mampu menjawab keraguan akan belum tuntasnya pembenahan stadion. Renovasi enam stadion lain pun tengah digenjot agar siap tahun depan.

Apa yang terjadi di Brasil sesungguhnya pernah dialami sejumlah tuan rumah Piala Dunia. Afrika Selatan 2010, misalnya. Pembangunan stadion yang lamban dan unjuk rasa menuntut upah layak sempat mengganggu persiapan Piala Dunia pertama di Benua Afrika itu.

Begitu pula dengan Meksiko yang diguncang gempa hebat pada September 1985, delapan bulan menjelang Piala Dunia.

Namun, tak ada yang lebih mengkhawatirkan dari junta militer Argentina pada 1978. Gaya diktator Jorge Rafael Videla membuat Piala Dunia berlangsung mencekam dan penuh kontroversi, yang akhirnya menguntungkan tuan rumah.

Mario Kempes dan kawan-kawan selalu bermain di malam hari. Sementara lawan-lawan mereka mesti berpeluh keringat di siang dan sore hari.

Toh, berbagai kendala itu tak menggagalkan pelaksanaan Piala Dunia. Jutaan penggemar bola emoh melewatkan aksi-aksi bintang lapangan hijau. Mereka tetap ingin melihat Neymar dan Messi menari di Piala Dunia nanti. (BBC/REUTERS/RIZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com