"Dalam hal konsistensi, ya. Tapi, di Muenchen juga kami memiliki cara sendiri untuk menunjukkan identitas kami sebagai klub, seperti Barcelona memiliki cara mereka. Kami harus terus menunjukkan ciri khas Mia-San-Mia (kami adalah kami), dan Barcelona akan terus menunjukkan slogan mes que en club (lebih dari sekadar klub) yang mereka punya. Di masa depan akan ada duel besar antara kedua klub."
Di semifinal Liga Champions, Bayern sudah menghancurkan Barcelona 4-0 di leg pertama dan 3-0 di leg kedua. Apakah pertandingan itu sudah menunjukkan sepak bola yang sempurna?
"Bisa dibilang begitu. Dalam pertandingan leg pertama di kandang, kami menunjukkan kesempurnaan dalam hal taktik. Kami telah melakukan perkembangan positif."
Seberapa besar pengaruh Jupp Heynckes dalam perkembangan tersebut?
"Ia adalah sosok terpenting! Jupp Heynckes telah berhasil menyatukan kami sebagai satu tim. Sekarang semua melakukan serangan dan bertahan bersama-sama. Kunci keberhasilan kami adalah karena hampir semua pemain menyerang juga ikut bertahan. Aku selalu mencoba mereka memotivasi mereka."
Bagaimana?
"Aku sering mengatakan pada Arjen (Robben) dan Franck (Ribery), 'Saat kalian memenangkan bola, kalian akan mendapat aplaus penonton.' Lihat saja apa yang terjadi pada Philipp (Lahm). Ia mendapat tepuk tangan karena memenangkan duel dengan lawan, karena semua orang menantikannya."
Tapi Anda juga sering mendapat kritikan
"Aku harus menerimanya. Tapi, aku berusaha tak mengambil hati setiap kritik. Aku selalu mencoba berkonsentrasi pada dua pertanyaan: bagaimana caranya aku membuat tim ini menjadi lebih baik? Bagaimana caranya kami memenangkan gelar penting?"
Dan kalian berhasil.
"Memang sudah waktunya kami memenangkan Liga Champions. Dengan sejarah dan prestasi kami, kami layak mendapatkannya. Hanya sekali aku merasakan gentar di musim ini."
Kapan?
"Di lima menit terakhir leg kedua babak 16 besar melawan Arsenal. Kami tertinggal 0-2 dan aku takut kami tersingkir dan tak bisa mewujudkan impian kami. Selain itu aku tak merasakan takut."
Bahkan di 30 menit terakhir saat melawan Dortmund di final Anda tak merasa takut?
"Saat itu pun tidak. Bahkan tidak juga saat Dortmund bermain sangat baik di 30 menit pertama. Tapi kami tahu bahwa mereka melakukan sangat banyak tekanan di menit-menit awal. Selain itu aku sudah tahu bahwa kami sangat siap."
Tidak juga merasa takut meski ada trauma saat gagal penalti di final tahun lalu melawan Chelsea?