MUENCHEN, KOMPAS.com — Bastian Schweinsteiger (28) memastikan bahwa ia tak akan gentar untuk maju sebagai penendang penalti dalam babak final Liga Champions melawan rival senegara, Borussia Dortmund.
"Kalau itu terjadi kami akan mengalahkan mereka, tapi kami ingin menang dalam pertandingan 90 menit. Namun jika pelatih menginginkan aku menjadi penendang, aku akan maju," tegasnya.
Schweinsteiger memang punya kenangan pahit dalam masalah adu penalti. Pada final tahun lalu melawan Chelsea, Schweinsteiger gagal mengeksekusi penalti dan kegagalan tersebut dimanfaatkan Chelsea untuk menjuarai Liga Champions.
Pada situs Bundesliga.com, Schweinsteiger pun mengaku telah mengubur rapat kenangan kelam tersebut. "Kesuksesan mencapai final Liga Champions adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan, begitu juga dengan lawan-lawan yang sudah kami kalahkan," kata Schweinsteiger.
Ia pun sadar betul bahwa Bayern sedikit lebih difavoritkan dibanding Dortmund. Namun, ia tak mau menganggap enteng Die Borussen, mengingat bagaimana Dortmund mencundangi Bayern di Bundesliga selama dua musim berturut-turut serta mengalahkan mereka di final DFB Pokal tahun lalu.
"Dua tahun terakhir, serta musim ini di Liga Champions Dortmund sangat bagus. Banyak yang terjadi dalam pertandingan, tetapi kami akan sangat fokus menghadapi pertandingan nanti," jelas Schweinsteiger. Wakil kapten Bayern dan tim nasional Jerman ini pun menatap final di Wembley nanti dengan optimisme.
"Dibandingkan dengan final-final sebelumya, semua pemain di skuad bisa bermain. Kami punya pemain yang lebih baik, dan itu terlihat di Bundesliga. Kami mencapai prestasi yang tak pernah terjadi sebelumnya," lanjutnya.
Menjalani musim bebas cedera pun menjadi salah satu poin yang disyukuri Schweinsteiger. "Aku senang berada dalam kondisi sehat dan tak cedera musim ini. Itu yang terpenting. Kami tak punya banyak pemain cedera, kecuali Holger Badstuber dan Toni Kroos, dan itu yang membedakan dengan tahun lalu," jelas Schweinsteiger yang sempat absen selama beberapa waktu musim lalu akibat cedera.
Mengenai pujian pelatih Jupp Heynckes yang menyebutnya sebagai gelandang terbaik di dunia, serta otak dari Bayern, Schweinsteiger mengaku tersanjung. Namun, ia menekankan bahwa ia hanya fokus membawa Bayern menjuarai Liga Champions. "Aku senang dengan omongan Jupp, tapi tujuanku bukanlah memenangkan pujian, melainkan membawa tim untuk jadi juara," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.