Barca Sukses Atasi Tiga Bulan Tanpa Vilanova

Madrid, Minggu - Barcelona tidak benar-benar harus menang dalam laga melawan Atletico Madrid di Vicente Calderon, Minggu (12/5). Barcelona sudah pasti juara setelah Real Madrid hanya mampu bermain 1-1 di kandang Espanyol hari Sabtu. Ini gelar keempat Barcelona di La Liga dalam lima tahun terakhir yang melengkapi catatan 22 kali juara liga.

Musim ini, tim Catalan itu menjalani transisi dari Manajer Pep Guardiola ke Tito Vilanova dengan mulus. Barca melesat, meninggalkan pesaing utama Real Madrid. Barca meraih 55 dari 57 poin yang mungkin diraih di paruh pertama musim ini.

Masa-masa kritis dimulai sejak Vilanova harus menjalani operasi kanker kelenjar ludah, dilanjutkan terapi pemulihan di Amerika Serikat. Vilanova absen tiga bulan. Barca juga lagi-lagi dilanda cedera pemain, mulai dari Carles Puyol, Javier Mascherano, Sergio Busquets, hingga Lionel Messi.

”Musim ini sangat sulit dengan sakit yang diderita manajer dan (Eric) Abidal. Akan tetapi, kami sangat konsisten dan itulah yang memberi kami gelar,” ujar gelandang Barca Cesc Fabregas.

Musim ini Barca juga tidak beruntung di level Eropa. Messi dan kawan-kawan disingkirkan oleh Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions dengan agregat gol 0-7. Namun, Vilanova tetap menilai musim pertamanya sebagai manajer Barca ini sukses dalam segalanya.

Musim ini, Barcelona juga tidak bisa menang dalam el clasico di La Liga. Barcelona ditahan imbang 2-2 oleh Real di Nou Camp dan ditundukkan Real 2-1 di Santiago Bernabeu. Ini kedua kali dalam sejarah Barcelona, juara liga tanpa memenangi satu dari dua el clasico di La Liga.

”Ini musim yang bagus. Sayangnya, kami tidak bisa bersaing lebih baik di Liga Champions,” ujar Vilanova.

”Musim depan akan menjadi lebih sulit karena berada di semifinal dalam tujuh tahun berturut-turut sangat rumit. Namun, evaluasi musim ini bagus karena di liga kami meraih musim yang bagus,” ujar Vilanova.

Pembenahan skuad

Vilanova akan segera menyelesaikan musim ini dan memulai proyek baru. Ia akan membenahi skuad Barca untuk mengantisipasi masalah musim ini, mengurangi ketergantungan lini depan kepada Messi. Salah satu alasan Barca gagal di Liga Champions musim ini adalah cedera hamstring yang dialami Messi.