Sir Bobby Charlton menilai Ferguson sebagai sosok yang menggemparkan dan fantastis. Legenda United itulah yang merekomendasikan supaya manajemen United merekrut Ferguson. Ia juga yang menjadi pendukung utama untuk mempertahankan Ferguson dalam masa kritis tiga tahun pertama.
Kecintaan Fergie pada sepak bola tecermin dari cara dia memimpin dan membangun tim. Ia tidak bisa menerima sikap pemain yang tak berdedikasi. Emosi Fergie sering meledak di ruang ganti. Kemarahan Ferguson itu disebut hairdryer karena panas dan suaranya mirip mesin pengering rambut itu. ”Rasa takut mendapat hairdryer adalah alasan mengapa kami bermain sangat bagus,” ujar David Beckham.
Fergie juga tak jarang berkomentar ketus terhadap manajer tim rivalnya. ”Mereka bilang, dia pintar? Bisa bicara dalam lima bahasa. Saya punya anak usia 15 tahun dari Pantai Gading yang bisa lima bahasa,” kata Fergie mengomentari Arsene Wenger, Manajer Arsenal, yang merupakan rival utama MU di awal 2000-an. Sang pemimpin bakal mundur dan berakhirlah era Fergie.