Tangerang, Kompas -
Hal itu dikatakan Blanco kepada Kompas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (30/4) sore, sebelum dia berangkat ke Argentina. Kepulangan Blanco tersebut tidak terkait dengan pemecatannya sebagai pelatih tim nasional (timnas).
”Saya ingin menjenguk anak saya yang patah tulang kakinya saat bermain sepak bola. Beberapa hari lagi saya akan kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada 18 April, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mattalitti mengumumkan pergantian pelatih timnas dari Blanco ke Jacksen F Thiago. La Nyalla beralasan, pergantian itu guna menengahi perbedaan pendapat antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang akan mempertahankan Blanco dan anggota Komite Eksekutif PSSI lain yang ingin Alfred Riedl melatih timnas.
Meski begitu, menurut Blanco, hingga Selasa kemarin ia belum menerima surat resmi ihwal pergantian itu. ”Saya juga belum bertemu dengan Ketua PSSI untuk membicarakan soal ini. Jadi, saya masih terikat kontrak dua tahun sebagai pelatih timnas,” kata pria yang melatih timnas sejak Februari lalu itu.
Blanco berharap PSSI segera memperjelas statusnya. Ia mengatakan, dirinya siap berdialog dengan pihak terkait untuk mencari solusi atas masalah itu. ”Saya ingin bicara dengan semua pihak dan mencari solusi terbaik,” katanya.
Meski akan mengutamakan dialog, Blanco menyatakan, tidak tertutup kemungkinan ia memilih langkah lain untuk menyelesaikan masalah itu, seperti menempuh jalur hukum di Indonesia, atau mengadu ke Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
”Tentu yang saya dahulukan adalah dialog baik-baik dengan semua pihak. Tapi, kalau saya tak dihormati sebagai pelatih profesional, bisa saja saya akan menempuh proses hukum di Indonesia atau membawa masalah ini ke FIFA meski saat ini langkah itu belum terpikirkan,” ujarnya.
Sejak Kamis (25/4), Blanco telah menunjuk Elza Syarief sebagai pengacaranya. Menurut Elza, tim pengacara belum berniat menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah kliennya. ”Kami akan lobi-lobi dulu dengan pihak yang terkait,,” ujarnya.
Pada Jumat (26/4), Blanco bersama Elza bertemu dengan Duta Besar Argentina untuk Indonesia Javier Augusto Sanz De Urquiza guna membicarakan pemecatan itu. Elza mengatakan, keterlibatan Duta Besar Argentina diperlukan karena dikontraknya Blanco untuk melatih timnas merupakan tindak lanjut pembicaraan presiden kedua negara.
Saat konferensi pers ihwal kedatangan Blanco ke Indonesia, 7 Februari 2013, Djohar Arifin juga menyatakan bahwa Blanco datang setelah ada pembicaraan antarpresiden. (K02)