Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Persibo Cermin PSSI

Kompas.com - 13/04/2013, 03:46 WIB

Imam memaparkan, jika Persibo tidak mendapatkan bantuan dana yang mencukupi, besar kemungkinan klub itu tak akan menjalani dua laga tersisa.

Jika ini terjadi, seperti terdapat dalam Peraturan Kompetisi Piala AFC 2013, Persibo terancam sanksi tak boleh ikut dalam kompetisi AFC lainnya, jika berhak. Selain itu, Persibo juga harus membayar kerugian material yang didapat klub lain, serta subsidi dari AFC. Selama mengikuti turnamen, setiap klub mendapat subsidi sekitar Rp 194 juta untuk setiap pertandingan tandang.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Hardi Hasan memaparkan, PSSI akan turun tangan membantu Persibo. Namun, besaran dana yang akan dikucurkan PSSI belum bisa dipastikan. ”Mau enggak mau, kami harus turun tangan membantu. Mau siapa lagi kalau bukan PSSI?” papar dia.

Adapun Kepala Bidang Komunikasi PT LPIS Abi Hasantoso menyatakan, pihaknya tidak bisa menjanjikan bantuan dana. Menurut dia, sejak awal keikutsertaan Persibo di Piala AFC, PT LPIS tidak pernah menjanjikan bantuan dana.

”Saat Persibo hendak berlaga di Piala AFC, kami hanya memberikan dukungan moril kepada mereka sebagai perwakilan Indonesia. Mungkin PSSI yang menjanjikan bantuan dana,” komentar Abi.

Abi memaparkan, kesulitan keuangan yang dialami Persibo merupakan tanggung jawab manajemen klub. Seharusnya, klub tidak boleh menggantungkan bantuan dana pada pihak lain.

Jangan terulang

Peristiwa dan nasib yang dialami Persibo mengundang komentar Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Roy mendesak PSSI untuk turun tangan. Menurut Roy, peristiwa memalukan yang terjadi dalam Piala AFC bukan hanya salah manajemen Persibo. ”Jangan disalahkan Persibo saja. Ini juga salah PSSI,” ujarnya.

Roy meminta PSSI memastikan persoalan yang terjadi dalam laga Persibo melawan Sunray Cave tidak terulang di dua laga yang masih tersisa. ”Terkait dua laga yang tersisa, saya percayakan hal itu kepada PSSI. Tolong urus Persibo. Jangan sampai memalukan lagi,” ujarnya.

Kesulitan keuangan dialami Persibo sejak klub-klub sepak bola dilarang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada tahun 2007. Atas larangan ini, Persibo yang semula bergabung di Liga Super Indonesia pindah ke Indonesian Premier League (IPL) pada 2011 karena LPIS menjanjikan bantuan dana untuk mengikuti kompetisi. (ACI/K02)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com