JAKARTA, KOMPAS -
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Jumat (5/4), di Jakarta, menyatakan akan menggelar pertemuan menindaklanjuti hasil KLB PSSI. ”Pertemuan ini murni inisiatif saya untuk mempertemukan pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil kongres luar biasa,” katanya.
Pertemuan akan digelar pada Selasa, 9 April mendatang, di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga mulai pukul 10.00. Menurut rencana, acara itu akan dihadiri pengurus PSSI, Komite Olimpiade Indonesia, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, dan Badan Olahraga Profesional Indonesia.
Roy mengatakan, masalah tunggakan gaji pemain akan dibahas dalam pertemuan itu. Demikian pula ketidakpuasan klub-klub Liga Primer Indonesia terhadap konsep unifikasi liga yang diputuskan KLB PSSI.
Namun, dia menegaskan, pertemuan itu tidak akan mengubah keputusan KLB PSSI. Pemerintah justru akan meminta pertanggungjawaban PSSI sebagai pelaksana hasil KLB.
”Jangan terjadi pelemparan tanggung jawab karena saat ini saya merasakan pemerintah disalahkan kalau ada tunggakan gaji dan klub yang tidak bisa masuk ke dalam liga hasil unifikasi,” kata Menpora.
Sementara itu, PT Liga Indonesia (LI) akan melakukan pertemuan dengan klub-klub Liga Super Indonesia (ISL), awal Mei, untuk membahas pelunasan tunggakan gaji pemain. Namun, setelah pertemuan itu, tidak ada jaminan bahwa pembayaran gaji tidak ditunda lagi.
”Sesuai surat kami kepada Menpora, target pelunasan dilakukan dalam tempo 6-24 bulan,” kata CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono.
Menurut Joko, PT LI harus berhati-hati dalam membantu klub yang mengalami kesulitan finansial. PT LI berusaha membantu menyelesaikan persoalan klub untuk memproteksi jalannya kompetisi ISL. Namun, bentuk bantuan akan dijaga agar tak ada klub yang merasa diuntungkan, sementara klub yang lain ditelantarkan.