MU sejauh ini masih mempertahankan tren tidak terkalahkan dalam 14 laga di Liga Inggris. Permainan mereka masih konsisten dan akan lebih fokus di Liga Inggris setelah petualangan mereka di Liga Champions dihentikan oleh Real Madrid.
MU juga punya modal lain, yakni rekor lima kali menang dan hanya dua kali imbang dalam tujuh pertemuan terakhir dengan Sunderland di Liga Inggris.
Yang lebih membakar semangat pemain MU, tentu saja upaya membalas sakit hati mereka musim lalu atas tindakan suporter Sunderland.
Ketika itu MU menang 1-0 atas Sunderland. Namun, kemenangan itu terasa sia-sia karena pada saat bersamaan City juga menang dan mereka unggul selisih gol dari MU sehingga keluar sebagai juara.
Dalam kondisi terpukul, para pemain MU malah disuguhi poznan style oleh pendukung Sunderland. Mereka membelakangi lapangan sambil berangkulan dan melompat-lompat. Gaya ini ciri khas pendukung City.
”Itu adalah pengalaman yang sangat buruk. Apa yang terjadi di Sunderland telah memotivasi kami di sepanjang musim ini.” kata Chris Smalling, bek MU.
Hal senada diungkapkan oleh Wayne Rooney. Dikatakan, dia dan rekan-rekannya tidak bisa melupakan momen pahit tersebut. ”Ketika peluit akhir berbunyi, kami tidak tahu berapa skor City. Kemudian kami mendengar para pendukung Sunderland bersorak kegirangan,” ujar Rooney.
MU kini tinggal membutuhkan empat kemenangan dari sembilan pertandingan tersisa untuk menjadi penguasa Liga Inggris. Hingga Jumat (29/3), MU unggul 15 poin dari City. Jika City kalah dalam dua laga ke depan dan MU meraup tiga poin, MU keluar sebagai juara Liga Inggris musim 2012/2013.
Pelatih MU Sir Alex Ferguson menyatakan, laga melawan Sunderland seharusnya memang bukan perkara yang terlalu rumit. Namun, masalahnya, kondisi para pemainnya juga perlu diperhatikan mengingat sejumlah pemain utamanya baru membela negara mereka di kualifikasi Piala Dunia 2014.