Itu salah satu dari empat laga perempat final Liga Champions hasil undian di markas Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) di Nyon, Swiss, Jumat (15/3). Tiga laga lainnya, yakni tim favorit Barcelona berjumpa Paris St Germain, debutan Malaga menantang Borussia Dortmund, dan Real Madrid lawan Galatasaray.
”Itu jelas bukan undian yang kami impikan,” kata Rummenigge kepada wartawan. Bayern dan Juventus saat ini memimpin klasemen liga domestik masing-masing. Pada pertemuan terakhir kedua tim, tiga musim lalu, Bayern melumat Juventus 4-1 saat bertandang ke Turin.
Namun, hasil positif itu belum membuat Rummenigge tenang. Ia masih memendam perasaan harap-harap cemas. ”Secara statistik, kami tidak mempunyai pengalaman bagus saat melawan Juventus. Laga itu bakal sulit dan kami butuh dua hari yang bagus untuk menghadapi mereka agar bisa lolos ke semifinal.”
Bayern, juara Eropa empat kali, sudah enam kali bertemu Juventus. Hasilnya, mereka menang dua kali, seri sekali, dan kalah tiga kali. Tim asuhan Pelatih Jupp Heynckes ini melaju ke perempat final dengan langkah mendebarkan. Mereka dipukul Arsenal, 0-2, di kandang, Rabu lalu, meski tetap lolos berkat aturan gol tandang buah kemenangan 3-1 di markas Arsenal.
Bayern akan menjamu Juventus lebih dulu, 3 April. ”Saya tidak terlalu menganggap penting bahwa kami akan tampil di kandang dulu,” ujar Heynckes. ”Saat ini mereka (Juventus) tim terbaik di Italia, sangat tangguh dalam bertahan dan punya segudang kualitas dalam menyerang.”
Bayern adalah finalis musim lalu, tetapi menyerah dari Chelsea lewat drama adu penalti saat tampil di kandang sendiri. Adapun Juventus baru pertama kali ini melaju hingga perempat final setelah tujuh tahun absen. Meski begitu, tim asuhan Pelatih Antonio Conte ini tampil cukup meyakinkan. Dari delapan laga, Juve menang lima kali—termasuk atas Chelsea 3-0 di kandang—dan belum terkalahkan.
”Setelah begitu menderita, kami akhirnya kembali masuk di jajaran elite Eropa. Atas semua itu, kami gembira dan bangga,” ujar Pavel Nedved, mantan bintang Juventus yang kini menjadi direktur di klub tersebut. ”Kami akan menghadapi duel ini dengan pikiran terbuka dan dengan rendah hati. Namun, kami tahu, kami mampu mengandalkan kualitas yang kami miliki.”
Tidak seperti musim sebelumnya, undian kali ini hanya untuk babak perempat final dan tidak mencakup semifinal. Empat tim pemenang di perempat final akan kembali diundi 12 April untuk menentukan lawan mereka di
Dari undian yang dipimpin Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino dan Duta Final Liga Champions 2012/2013 Steve McManaman, terhindarnya tiga klub wakil Spanyol bertemu satu sama lain memungkinkan berkumpulnya tiga klub negeri itu di semifinal. Berkumpulnya tiga klub satu negara di semifinal itu terjadi pada musim 2008/2009 saat trio klub Inggris—Manchester United, Chelsea, dan Arsenal—mendominasi semifinal.
Namun, dominasi seperti itu rasanya sulit terulang jika melihat satu wakil Spanyol kali ini, Malaga, yang harus menghadapi Dortmund. Cerita kesuksesan Malaga, tim debutan yang terkoyak krisis internal, mengingatkan cerita serupa debutan musim lalu, Apoel FC, klub Siprus.
”Kami akan mengambil hasil undian itu. Lebih baik lawan Malaga daripada Barcelona, Real Madrid, atau Bayern Muenchen,” kata Michael Zorc, Direktur Olahraga Borussia Dortmund.
Seperti Juventus, Dortmund juga belum terkalahkan musim ini. ”Tak ada laga mudah di perempat final. Kami tidak pernah meremehkan Malaga, khususnya karena mereka menyingkirkan Porto dengan penampilan matang,” ujar Hans-Joachim Watze, Direktur Eksekutif Dortmund.
Klub Spanyol lainnya, Barcelona, menghadapi Paris St Germain (PSG). Begitu undian selesai, Direktur Olahraga PSG Leonardo segera mendeklarasikan posisi timnya sebagai underdog menghadapi Barcelona, yang melumat AC Milan, 4-0, setelah sempat kalah 0-2 untuk lolos.
”Barcelona tim yang hampir sempurna,” kata mantan pemain asal Brasil itu. PSG tidak bisa diperkuat striker Zlatan Ibrahimovic, yang pernah memperkuat Barcelona, pada laga putaran pertama karena hukuman skors.
Terkait dengan hasil undian itu, Direktur Olahraga Barcelona Andoni Zubizarreta menyatakan, timnya tak boleh tergelincir lagi seperti saat kalah 0-2 dalam laga tandang. Barcelona menjalani laga tandang dulu ke Paris.
Satu klub Spanyol lain, Real Madrid, tampil di kandang dulu menjamu Galatasaray. Laga itu mengingatkan duel mereka pada musim 2000/2001. Di Istanbul, Madrid kalah 2-3, tetapi membalas dengan kemenangan 3-0 di kandang dan lolos ke semifinal.
Untuk pertama kalinya sejak 1995-1996, perempat final Liga Champions tanpa wakil klub Inggris, tetapi mereka mendominasi Liga Europa. Di perempat final, Chelsea akan melawan Rubin Kazan, Tottenham Hotspur vs Basel, Benfica vs Newcastle United, dan Fenerbahce vs Lazio.(AP/AFP/REUTERS/SAM)