Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Suryo Ragukan Notula Rapat Exco PSSI

Kompas.com - 14/03/2013, 19:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, meragukan kebenaran notula rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 7 Maret 2012, terkait jumlah voters Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang dipermasalahkan sejumlah anggota Exco. Menpora menilai surat notula yang sempat ditunjukkan kepadanya itu palsu.

Pada Rabu (13/3/2013), muncul dua surat yang kembali menambah kesimpangsiuran voters KLB PSSI. Surat pertama merupakan notula rapat Exco pada 7 Maret yang diikuti Djohar Arifin Husin (Ketua Umum PSSI), Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Widodo Santoso, Mawardi Nurdin, dan Tuty Dau. Pada salah satu halaman dalam notula itu berisi daftar nama 18 pengprov yang berbeda dari daftar nama yang diumumkan seorang anggota Tim Verifikasi, Sefdin Syaifudin.

Dalam notula itu, tertera tanda tangan Djohar dan Farid selaku Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI beserta lima anggota Exco lainnya. Sementara surat lain yang beredar adalah Surat Keputusan (SK) No SKEP/32/JAH/III/2013 tentang daftar voters KLB PSSI tertanggal 17 Maret 2013. Dalam SK itu, terdapat juga daftar 100 pemilik suara yang diklaim merupakan peserta sah KLB. Akan tetapi, ke-16 di antaranya berbeda dengan notula rapat Exco pada surat pertama.

Namun, yang menjadi polemik adalah Djohar juga menandatangani SK tersebut. Djohar sebelumnya membantah pernah menandatangani notula yang ditunjukkan sejumlah anggota Exco, karena pada 7 Maret itu dia mengaku tengah berada di Medan untuk mengikuti acara pemilihan kepala daerah.

Roy Suryo mengakui, memang ketika beberapa anggota Exco menunjukkan notula rapat Exco tersebut Djohar juga hadir. Namun, ketika itu, Djohar mengaku menandatangani notula itu di bandara dan posisi surat pun tidak berbentuk dalam format notula rapat Exco.

"Setelah saya lihat lagi, pada notula itu juga terdapat keanehan. Saya terus terang juga meragukan notula itu dan bahkan di belakang itu ada tujuh tanda tangan. Tapi, di setiap halaman ada lima paraf. Berarti ada dua yang tidak paraf. Itu cacat hukum," ujar Roy Suryo di Jakarta, Kamis (14/3/2013).

"Yang menarik, justru tiba-tiba salah satu Exco menambahkan tanda tangan lagi di situ dan saya curiga itu prosesnya bisa jadi tidak ada rapat yang sebenarnya. Setelah saya tanyakan ini rapatnya kapan, mereka menyebut itu tanggal 7. Tapi, karena tidak dilakukan di Kantor PSSI, ya sudah, kalau rapat itu harusnya di PSSI," tambahnya.

Ketika ditanya kembali mengenai langkah lima anggota Exco yang akan melaporkan ke FIFA terkait persoalan tersebut, Menpora mengatakan,"Mereka itu pun bisa dilaporkan oleh kantor saya karena menipu Menteri. Jadi, di hadapan pejabat negara berani-beraninya mengajukan surat palsu. Sekarang, Biro Hukum dari Kemenpora akan memproses ini dan mereka bisa ditangkap polisi."

Meski begitu, Roy Suryo, mengaku tidak akan langsung melakukan proses hukum tersebut. Politisi Partai Demokrat itu menyatakan akan lebih dulu menunggu KLB PSSI pada 17 Maret mendatang selesai.

"Jadi, sebelum mereka melapor, mereka harus tanggung jawab dulu soal surat yang mereka tunjukkan. Berani-beraninya ditunjukkan kepada seorang pejabat negara. Untung saja, saya tidak marah," kata Menpora Roy Suryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

    Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

    Liga Indonesia
    Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

    Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

    Liga Champions
    Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

    Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

    Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

    Timnas Indonesia
    Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

    Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

    Liga Indonesia
    Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

    Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

    Timnas Indonesia
    PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

    PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

    Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

    Timnas Indonesia
    Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

    Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

    Badminton
    Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

    Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

    Liga Indonesia
    Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

    Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

    Liga Indonesia
    Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

    Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

    Liga Indonesia
    Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

    Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

    Liga Indonesia
    Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

    Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

    Timnas Indonesia
    Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

    Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

    Liga Champions
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com