JAKARTA, KOMPAS -
”Kami tidak bisa lagi menunda-nunda latihan. Berapa pun jumlah pemain yang ada, latihan timnas akan tetap dilaksanakan mulai Minggu,” ujar Rudolf Yesayas, Direktur Pemasaran dan Hubungan Internasional BTN, di Jakarta, Sabtu. Pelatnas itu digelar terkait laga timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015 di Jakarta, 23 Maret nanti.
Diperkirakan, hari pertama latihan yang dijadwalkan BTN itu kecil kemungkinan dihadiri para pemain. Bukan hanya terkait kebingungan pemain atas terbentuknya badan baru dengan gerbong tim pelatih yang juga baru, melainkan juga terbentur jadwal kompetisi sejumlah klub yang diperkuat pemain.
Hari ini, sejumlah pemain asal klub-klub IPL dan ISL harus berlaga di kompetisi. Di IPL, misalnya, kiper Deni Marcel (PSM Makassar) harus tampil di kandang Persibo Bojonegoro. Pemain timnas asal klub-klub ISL yang berlaga hari ini lebih banyak.
Bek Zulkifli Syukur, gelandang Zulham Zamrun, Ahmad Bustomi, dan striker Jajang Mulyana harus memperkuat Mitra Kutai Kartanegara tampil di kandang Persepam Madura United. Dua gelandang Persib Bandung, Toni Sucipto dan Muhammad Ridwan, turun menjamu Persija Jakarta.
Begitu juga dengan Patrick Wanggai (Persipura Jayapura), bek Faturahman, dan gelandang Dedi Hartono (Barito Putera). Kedua klub ISL itu harus bertanding di Jayapura. ”Kami sudah mengundang mereka dari 12 Februari lalu. Namun, karena padatnya jadwal kompetisi yang diikuti klub, pemain belum bisa bergabung,” tutur Rudolf.
Persoalan ketidaksinkronan jadwal pelatnas dan jadwal kompetisi merupakan problem kronis sepak bola Indonesia. Bentrokan jadwal pelatnas itu menggarisbawahi ketidakmampuan pengelola sepak bola negeri ini mengatur perencanaan meski kalender internasional sudah sejak tahun lalu dirilis FIFA.
Di sisi lain, pemain juga masih bingung dengan lembaga baru bernama BTN itu. ”Kami masih bingung karena kami memahami ada dua timnas, timnas PSSI dan BTN,” kata Novan Setya Sasongko, bek Semen Padang.
Ada enam pemain Semen Padang yang dipanggil BTN. ”Kami serahkan kepada manajemen Semen Padang. Yang pasti, hingga Sabtu, belum ada rencana kami di Semen Padang pergi ke Jakarta. Tiket belum kami pesan,” ujar Novan, yang mengaku belum mendapat panggilan resmi BTN.
BTN dibentuk PSSI belum lama ini, menggandeng pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco, yang dikontrak dua tahun dengan gaji Rp 2,5 miliar per tahun. Pelatih lama, Nil Maizar, beserta jajarannya yang banyak, yang gajinya masih tertunggak beberapa bulan, didepak dari timnas.
Dari 37 pemain yang dipanggil BTN, baru tiga pemain yang bergabung, yakni Mario Aibekop (PON Papua), Husin J Rahaningmas (Persemalra Tual), dan Anggi (Persires Bali Devata). ”Dengan tiga pemain, kami hanya bisa memberikan porsi latihan fisik untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan stamina mereka,” ujar Marcos Conenna, pelatih fisik yang direkrut BTN.
Menurut Rudolf Yesayas, sebelum melawan Arab Saudi, timnas Indonesia dijadwalkan melakoni uji coba melawan tim nasional Mali, 19 Maret.