Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nyalla: Saya Tak Berangan-angan Gantikan Djohar

Kompas.com - 19/02/2013, 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Seluruh Indonesia (KPSI) La Nyalla Mahmud Mattalitti mengklaim tidak berambisi menggantikan Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum PSSI. La Nyalla menyatakan tak memiliki rencana melengserkan Djohar dalam kongres PSSI pada 17 Maret 2013.

"Saya tidak pernah berangan-angan untuk menggantikan Pak Djohar. Pokoknya, angan-angan saya adalah melaksanakan kongres sesuai dengan keinginan voters Solo. Terserah peserta kongres (soal melengserkan Djohar). PSSI ini bukan miliknya La Nyalla, bukan miliknya Djohar, PSSI itu miliknya anggota PSSI. Kalau katanya Nyalla, pasti minta Pak Djohar diturunkan, atau kata Djohar, pasti minta ditetapkan. Adanya keinginan anggota PSSI untuk menggantikan Djohar karena dia mengingkari hasil kongres Bali," kata Nyalla saat dihubungi, Selasa (19/2/2013).

Sesuai amanat FIFA, PSSI diminta menggelar kongres yang mengagendakan penyatuan dua liga, revisi statuta PSSI, pengembalian empat pejabat Komite Eksekutif yang dipecat--termasuk La Nyalla, dan pelaksanaan kongres berdasarkan daftar peserta Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo pada Juli 2011 sesuai kesepakatan yang ditandatangani pada 7 Juni 2012. Persoalannya, peserta kongres bisa memunculkan polemik. KPSI menilai voters Solo seusai daftar hadir pada KLB Solo pada Juli 2011. Adapun PSSI menilai voters Solo adalah lembaga, bukan orang per orang.

"Coba baca kembali MoU 7 Juni 2012 dan surat FIFA ke Menpora tanggal 13 Februari 2013. Ada tertulis voters Solo adalah lembaga? Tidak ada, kan! Patokannya itu saja (voters Solo bukan lembaga). Sudahlah, kita jangan buang-buang energi membahas mana yang sebenarnya voters Solo. Capek kita membahasnya. Padahal itu kan sudah sudah clear ditegaskan sama FIFA. Pemerintah buat saja surat kepada FIFA dan AFC, voters Solo itu siapa, lalu voters Solo ini bisa diverifikasi bersama oleh Rita Subowo, Menpora, PSSI, dan KPSI," kata La Nyalla.

Terlepas dari itu, La Nyalla berjanji bahwa kongres berjalan sesuai amanat FIFA. Ia mengatakan bahwa kini yang harus dilakukan adalah menyiapkan konsep penyatuan liga. La Nyalla mempersilakan PSSI membuat konsep penyatuan liga dan konsep tersebut akan dibandingkan dengan konsep yang dibuat oleh KPSI untuk disetujui oleh peserta kongres. "Kalau peserta kongres saling bertentangan, maka kita voting," ujarnya.

Pelaksanaan Kongres PSSI nanti sebenarnya melanggar Statuta PSSI sebab, dalam Statuta PSSI, kongres harus diumumkan 30 hari sebelum pelaksanaan Kongres PSSI. Dalam hal ini, pelaksanaan Kongres PSSI diumumkan 27 hari sebelumnya, yakni pada hari ini. Mengenai pelanggaran ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengaku siap bertanggung jawab.

"Ada hal yang harus dilanggar. Pelaksanaan kongres dilakukan setelah diumumkan 30 hari sebelum pelaksanaannya. Namun, ini adalah hal darurat, jadi saya bertanggung jawab untuk hal ini. Tak ada kata lain selain menggelar kongres nanti," ujar Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

    Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

    Liga Indonesia
    Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

    Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

    Badminton
    Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

    Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

    Liga Indonesia
    Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

    Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

    Liga Italia
    Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

    Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

    Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

    Liga Indonesia
    Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

    Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

    Liga Inggris
    Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

    Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

    Liga Indonesia
    Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

    Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

    Liga Inggris
    Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

    Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

    Timnas Indonesia
    Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

    Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

    Liga Inggris
    Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

    Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

    Liga Italia
    Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

    Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

    Timnas Indonesia
    Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

    Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

    Sports
    Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

    Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com