Valencia, Rabu
Satu kakinya seperti sudah membawa timnya menjejak garis babak perempat final Liga Champions. ”Kami membuat pekerjaan yang bagus di Mestalla (markas Valencia). Kami bisa lebih tenang meski masih ada setengah perjalanan lagi,” ujar Ancelotti.
Satu hal yang mengganjal pikiran Ancelotti adalah kartu merah yang diterima striker andalannya, Zlatan Ibrahimovic. Selain tidak bisa tampil di laga kedua melawan Valencia, 6 Maret mendatang, Ibra juga harus absen di laga pertama babak perempat final jika PSG lolos dari kejutan Valencia di Paris.
”Absennya Ibra memang bukan petaka buat kami. Akan tetapi, kekuatan kami memang menjadi berkurang. Ini membuat kami bekerja lebih keras lagi,” ujar Ancelotti.
Penyerang PSG, Javier Pastore, menilai, laga kedua akan berlangsung lebih berat karena pemain-pemain Valencia punya tekad lebih besar untuk mencari kemenangan.
Kehilangan Ibra, menurut Pastore, cukup merugikan. Namun, hal itu tidak terlalu menjadi
”Kami sudah menunjukkan permainan secara tim di Mestalla. Inilah yang harus kami lakukan kembali untuk mengamankan tiket perempat final yang sudah berada di depan mata,” kata Pastore.
Kemenangan PSG atas Valencia di Mestalla sekaligus mematahkan rekor tuan rumah yang tidak pernah kalah dalam 17 laga melawan klub Perancis. Meski Valencia lebih unggul dalam penguasaan bola, secara keseluruhan permainan PSG lebih taktis dan efektif.
Pelatih Valencia Ernesto Valverde menerima kekalahan timnya dengan lapang dada. Menurut Valverde, kualitas PSG memang lebih baik dari timnya.