Ronaldo bergabung dengan MU saat usianya masih 17 tahun. Ia dibimbing Sir Alex Ferguson untuk mematangkan bakatnya, dari pemain sayap yang sekadar cepat menjadi penyerang yang tajam dan haus gol.
Ronaldo menjadi pemain dengan kemampuan lengkap saat berada di Old Trafford selama enam tahun. Di MU, striker tim nasional Portugal itu mencetak 117 gol dalam 290 pertandingan.
Pemain berusia 28 tahun itu semakin matang sejak berada di Real Madrid sejak 2009. Ia membayar lunas nilai transfer yang memecahkan rekor dunia, 126 juta dolar Amerika Serikat, sekitar Rp 1,2 triliun, dengan mencetak 182 gol dalam 179 laga.
Produktivitas gol Ronaldo melampau legenda Madrid pada era 1950-an hingga 1960-an, Alfredo Di Stefano, yang mencetak 308 gol dalam 396 penampilan. ”Dia sekarang menjadi monster,” ujar mantan pemain Manchester United, Gary Neville.
Praktis, Ronaldo makin ”jadi” dan menjadi pemain yang jauh lebih berbahaya ketimbang saat di Old Trafford. Ia telah mencetak 20 hat-trick bersama Madrid. Ia akan menjadi ancaman serius lini pertahanan MU.
”Ada begitu banyak pertandingan yang berkesan di ingatan para pemain dan suporter. Saya ingin memberikan kontribusi. Saya ingin meninggalkan jejak,” ujar Ronaldo.
Menghentikan Ronaldo menjadi salah satu kunci bagi MU untuk membawa pulang poin dari Bernabeu. Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mungkin akan menerapkan strategi seperti saat mengandaskan Everton, 2-0, di Liga Primer. Pelatih berusia 71 tahun itu memasang Phil Jones untuk mengawal Marouane Fellaini. Ia dibantu Rafael untuk menutup pergerakan pemain serang Everton itu.
Strategi man-to-man marking ini mungkin akan diterapkan lagi oleh Ferguson. Namun, Phil Jones diragukan bisa tampil menyusul cedera otot betis. Jika Jones absen, Michael Carrick berduet dengan Tom Cleverley.
Namun, Ronaldo jelas berbeda karakter dengan Fellaini. Ronaldo bisa bermain di posisi mana pun. Neville mendefinisikan Ronaldo sebagai pemain yang menentukan posisinya sendiri.
”Butuh minimal dua pemain untuk melawan dia. Meski kemudian mereka akan dia kalahkan,” ujar Neville kepada BBC.
Urusan menutup pergerakan Ronaldo tidak akan menghilangkan ancaman bagi MU. Madrid masih memiliki Mesut Oezil, Xabi Alonso, Angel Di Maria, dan Karim Benzema. Mereka sama berbahaya dengan Ronaldo.
Saat MU memfokuskan penjagaan kepada Ronaldo, ada sisi lain yang terbuka. Celah ini akan menjadi santapan pemain serang Madrid yang punya kecepatan dan ketajaman mencetak gol. Dengan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel, Madrid sangat berbahaya saat menyerang balik.
”Madrid adalah tim yang bagus, di mana laga harus dipastikan diawali dengan bagus, dan tim dalam posisi bagus di seluruh area untuk bertahan,” ujar bek tengah MU, Rio Ferdinand.
Ferguson selalu kesulitan mengungguli strategi Jose Mourinho, Pelatih ”El Real”. Fergie, yang konsisten bermain dengan formasi 4-4-2, akan cenderung bermain dengan pola 4-2-3-1 dengan lima pemain tengah yang asimetris dengan titik berat menjaga Ronaldo. Wayne Rooney dan Robin van Persie diandalkan sebagai mesin gol. Gol tandang akan menjadi modal berharga pada laga kedua, 5 Maret.
Fergie menyadari laga ini akan diperjuangkan mati-matian oleh Madrid yang menargetkan gelar juara Liga Champions ke-10. Madrid sudah tidak mungkin menjuarai La Liga.
”Ini akan menjadi semakin