Dalam jumpa pers yang didampingi Duta Besar Argentina untuk Indonesia Javier Augusto Sanz di Jakarta, Kamis (7/2), Djohar mengatakan, Blanco akan langsung menangani dua tim nasional sekaligus, yaitu tim senior dan tim SEA Games 2013, yang tak lain tim U-23.
Namun, Djohar tidak menegaskan posisi Blanco di struktur kepelatihan tim nasional, apakah sebagai pelatih kepala atau direktur teknik. Menurut Djohar, posisi pelatih tim senior Nil Maizar dan pelatih tim SEA Games, Aji Santoso, tidak disingkirkan. ”Tidak ada yang disingkirkan. Tim pelatih ini akan saling membantu dengan jajaran pelatih tim nasional yang ada sebelumnya,” ujar Djohar.
Blanco akan dibantu asisten pelatih Jorge di Gregorio dan pelatih fisik Marcos Conenna. Djohar menjelaskan, mereka dikontrak selama dua tahun.
Terkait dengan kontrak, Djohar mengatakan, PSSI sama sekali tak mengeluarkan biaya karena semua sudah ditanggung pihak ketiga. ”Sudah ada yang bayar,” kata Djohar tanpa menyebut pihak ketiga yang dimaksud.
Djohar hanya menjelaskan, penunjukan pelatih ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Argentina. ”Ini tindak lanjut dari pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Argentina beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, Presiden meminta bantuan untuk pengembangan prestasi sepak bola Indonesia,” kata Djohar.
Hal senada disampaikan Sanz. Menurut Duta Besar Argentina untuk Indonesia itu, suatu kehormatan bagi negaranya untuk bisa membantu Indonesia. ”Kami akan membantu dengan program yang jelas,” kata Sanz.
Blanco bukan pelatih tenar dengan prestasi mentereng. Dalam jejak rekam kepelatihannya, Blanco terakhir kali melatih tim China U-20.
Dari program yang ditawarkan, tahun ini tim nasional Indonesia dijanjikan menjalani uji coba melawan Argentina, Kolombia, Paraguay, Meksiko, dan Kosta Rika.
Namun, posisi Blanco ini belum mendapat lampu hijau dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Kerja sama antarnegara ini belum diikuti dengan komunikasi antarfederasi sepak bola.
”Kami akan mempelajari dulu kerja samanya seperti apa, siapa yang menggaji dia. Kami tidak ingin mengulang kesalahan dengan (Alfred) Riedl yang kontraknya bukan dengan PSSI, tetapi orang lain. Kerja sama seperti ini harus melalui komunikasi antarfederasi, semua harus melalui sekretaris jenderal,” kata anggota Exco PSSI, Bob Hippy.
Bob juga memperkenalkan calon direktur teknik timnas, Lionel Carbonnier, serta calon pelatih pemain usia muda, Paulo Camargo. Namun, mereka belum terikat kontrak. Carbonnier juga berperan sebagai pelobi bantuan finansial ke FIFA, salah satunya bantuan 500.000 dollar AS (Rp 4,8 miliar) yang dikucurkan dua kali dalam setahun.